Pelukan Irfan

1359 Words

“Ma, aku pulang ke rumah papa dulu ya,” ucap Kenzo pada ibunya. “Iya … Ingat, Nak. Kamu punya misi di sana. Bukan hanya tinggal terus tidak berbuat apa-apa. Kamu maukan mama dan papa kembali bersatu? Kamu nggak mau harta dan uang papa kamu habis oleh anak-ana wanita itu yang sama sekali nggak ada hubungan darahnya sama papa kamu?” “Iya, Ma.” “Ingat ya, Kenzo. Kamu jangan sampai terhipnotis oleh sikap baik palsunya wanita itu. Mama yakin, kalaupun ia baik sama kamu, itu hanya kebohongan semata. Tidak ada orang baik yang merusak rumah tangga orang lain. Tidak ada orang baik yan berani memisahkan istri dari suaminya, ayah dari anaknya. Kamu paham?” Lagi-lagi, Ita tiada henti mencuci otak putranya. “Iya, Ma. Kalau begitu Kenzo pergi dulu. Papa sudah menelepon lagi.” “Ya sudah … Pergilah.”

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD