bc

RINTIHAN BERBALUT LUKA

book_age18+
5
FOLLOW
1K
READ
one-night stand
HE
decisive
heir/heiress
bxg
like
intro-logo
Blurb

Andini Putri memiliki kekasih bernama Darwin Alamsyah. Akan tetapi Darwin seolah enggan mengakui Andini sebagai kekasihnya jika di depan orang lain. Yang Darwin perhatikan justru Renata Azmi selaku sahabat Andini Putri dan Darwin itu sendiri. Sakit hati Andini memilih pergi hingga wanita tua pemilik nama Mayastika mengubah segalanya."Jika sikapku tidak mampu meluluhkan hatimu. Maka mantraku yang akan terucap guna meraih perhatianmu." Andini Putri."Cinta tidak selalu soal bermanja-manjaan. Ada kalanya kau harus dewasa demi agar tidak disakiti oleh orang lain." Darwin Alamsyah.

chap-preview
Free preview
1. MALAM YANG DINANTI
Kantin perusahaan D'Food siang hari sekitar pukul 13.00. Andini Putri yang merupakan salah satu karyawati dari perusahaan D'Food makan bersama teman-teman kantornya. Mereka membicarakan masalah pekerjaan sambil makan hingga pada akhirnya .... "Hei, apakah kalian semua tahu? Nanti malam adalah perayaan ulang tahun Darwin yang ke tiga puluh dua tahun," ucap salah satu karyawan wanita membuat gerakan tangan Andini yang sedang makan terhenti. "Iya. Aku juga diundang loh. Sepertinya bakal ramai dan mewah banget." Sona salah karyawan di perusahaan D'Food memberitahu. "Bagaimana tidak mewah. Tuan Darwin Alamsyah adalah pemilik satu-satunya perusahaan D'Food setelah kedua orangtuanya meninggal dunia kecelakaan pesawat terbang. Beliau hanya tinggal seorang diri dengan kakeknya saja pemilik nama Darman Alamsyah." Doni salah satu karyawan Darwin juga berkomentar. "Bukan main. Bisa dipastikan pesta nanti malam akan benar-benar sangat megah. Dihadiri banyak kalangan dari orang menengah atas. Juga para artis yang selama ini mengiklankan atau jadi Brand ambassador Tuan Darwin." Sona kembali bersuara. "Sebaiknya kalian semua hadir teman-teman. Siapa tahu saja bertemu jodoh di sana. Lumayan bisa jadi pasangan orang kaya asal jangan jadi simpanan saja." Doni tertawa. "Memangnya di mana pesta itu akan diselenggarakan? Maaf aku belum melihat kartu undangannya." Diana dari bagian pemasaran bertanya. "Di hotel Sampoerna Strategic Square. Hebat, bukan. Biaya sewa hotel tersebut sangat mahal. Mustahil manusia seperti kita bisa menyewa hotel di sana untuk pesta." Sona menjawab pertanyaan Diana. "Astaga! Aku ingin ke sana." Penjaga kantin turut bicara. "Bukankah semua staf kantor diundang? Siapkan saja diri kalian." Lina yang merupakan bunga kantor bersuara. Dia adalah gadis yang selalu merasa dirinya adalah orang penting. "Tentu saja, Lina. Kita semua bakal hadir di sana." Sona menatap bahagia mata Lina. Senang akan menghadiri pesta orang kaya. "Ngomong-ngomong itu gedung termahal bukan? Apakah kita pantas datang ke sana? Harganya saja dimulai dari empat ratus juta rupiah." Rini karyawan dari bagian kebersihan turut bicara. "Kau cukup hadir dan makan saja, Rini. Masalah biaya biar jadi urusan Tuan Darwin Alamsyah. Astaga!" Lina mencibirnya. Membuat Rini malu ditatap karyawan lain. Karyawan yang statusnya lebih tinggi darinya. Saat semua orang berbicara dan mengutarakan rasa ingin hadirnya di pesta ulang tahun Darwin. Andini sibuk dengan pikirannya sendiri. "Mereka semua benar. Nanti malam adalah hari perayaan pesta ulang tahun kekasihku. Aku harus bersiap dari sekarang," gumam Andini Putri tanpa sengaja terdengar oleh Lina. Wanita yang selalu mencari masalah dengan Andini Putri sejak dulu. "Kekasihmu?" ejek Lina tertawa mengejek Andini Putri. "Kau pikir kami semua percaya bahwa kau adalah kekasihnya Tuan Darwin Alamsyah, Andini Putri? Oh Tuhan ... Tuan Darwin sangat tampan, mapan menawan. Sementara kau jelek seperti ini. Apa mungkin beliau yang tampan nan rupawan itu kekasihmu? Jangan mimpi deh. Berkhayal juga ada batasnya." Begitu sadis Lina menghina Andini Putri. "Aku memang kekasihnya, Lina Amelia. Jangan banyak bicara kalau belum tahu faktanya." Andini geram karena sedari dulu Lina terus memusuhinya bahkan sampai sekarang. "Teman-teman. Apa kalian semua percaya bahwa Andini yang udik ini adalah kekasihnya Tuan Darwin Alamsyah? Astaga! Aku rasa dia perlu dibacakan mantra." Teriakan Lina membuat semua karyawan yang sedang makan tertawa. "Kekasih? Sepertinya dia tengah bermimpi Lina." Sona ikut-ikutan mengolok-olok Andini Putri. "Kekasih jadi-jadian kali. Tuan Darwin Alamsyah mana mungkin mau dengan wanita cupu seperti Andini Putri. Aku yang seorang pria saja tidak tertarik sama sekali." Doni merendahkan harga diri Andini. "Kau benar, Doni. Mungkin Andini Putri adalah kekasih Tuan Darwin tapi dalam bentuk jadi-jadian. Tuan Darwin begitu tampan sementara Andini Putri gadis jadi-jadian. Hahahaha!" Lina tertawa puas menghina teman yang selalu dia benci sejak dulu. "Sudahlah. Sadar, Andini Putri. Wajahmu itu secantik apa? Hanya seperti b***k Tuan Darwin saja bangga. Kasihan sungguh kasihan." Arman teman Doni ikut-ikutan menghina Andini. Entah kenapa mereka berdua begitu kejam ucapannya. "Aku memang kekasihnya, Arman. Kenapa kalian semua tidak percaya? Jika aku bisa membuktikannya. Apa kalian semua akan percaya?" balas Andini Putri hilang kesabarannya. "Sudahlah. Kau menjelaskan sampai mulutmu berbusa sekalipun kami tidak percaya, Nona Andini yang terhormat." Lina menyudahi ucapannya dan lanjut makan. "Bagaimana jika aku bisa membuktikannya?" Andini tak mau kalah. "Kami akan meminta maaf tentunya. Juga bersedia jadi pelayanmu selama satu Minggu. Akan tetapi jika kau tak bisa membuktikannya. Maka kau yang harus jadi pelayan kami semua selama satu Minggu, Andini Putri. Setuju?" Lina menerima tantangan Andini Putri. "Setuju!" Andini Putri berseru. Masalah berhasil atau tidak itu urusan belakang. "Jika kalian semua menang maka bebas melakukan apa saja padaku. Termasuk mengusirku dari perusahaan ini." Andini memberi tawaran lagi. "Akan tetapi jika aku yang menang. Maka kalian tidak boleh lagi membuat masalah denganku sekaligus menghina karyawan yang jabatannya lebih rendah dibandingkan kalian semua. Ingatlah apapun jabatan kita faktanya hanya sesama karyawan Tuan Darwin Alamsyah semata." Andini Putri mengingatkan semua sahabatnya yang menurutnya sangat sombong. Terkhusus di bagian yang sama dengan dirinya yaitu bagian pengecekan laporan barang-barang berapa terjual, apa saja yang perlu diganti. Juga berbagai hal yang lain. "Baiklah. Kami semua setuju duhai kekasihnya Tuan Darwin." Lina sekali lagi tersenyum sinis menatap Andini Putri. "Iya! Seperti itu saja, Lina. Biar Andini ini sadar muka." Sona dan beberapa karyawan yang lainnya turut menyahuti. Setuju dengan rencana Lina dan juga Andini Putri. Andini Putri sendiri sebenarnya adalah gadis yang sangat cantik jelita. Hanya saja tantenya Anggita Sandi tidak mau Andini Putri dandan lebih cantik dari anaknya. Itulah sebabnya tampil biasa saja. Andai dandan sedikit saja atau melepaskan ikatan rambutnya juga kaca matanya, Andini Putri sangatlah memesona. Matanya sehat sebenarnya. Hanya karena ingin tampil lebih jelek dari saudara sepupunya pemilik nama Anggun Sandi saja Andini Putri terpaksa memakai itu semua. Tantenya Andini juga sering menekan bahwa Andini Putri tidak boleh menikah lebih dulu sebelum Anggun. Entah apa yang membuat mereka kurang percaya diri, padahal pekerjaan Anggun Sandi sendiri pun juga seorang model. "Terserah kalian saja." Andini menutup pembicaraan tidak mau membahas Darwin Alamsyah lebih lanjut. Setelah semua karyawan tersebut makan siang, Rini mendekati Andini sembari bilang. "Kau serius pacaran dengan Tuan Darwin? Beliau orang kaya dan populer, Andini. Jangankan kita, banyak selebriti wanita cantik saja dia tolak cintanya. Membuat mereka semua patah hatinya. Ini kau, Andini. Apakah serius?" Rini memastikan sekali lagi. "Entahlah, Rini. Aku memang kekasihnya, akan tetapi anehnya. Dia tak mau menunjukkan hubungan kita pada orang lain. Aku juga tidak mengerti ini dinamakan pacaran atau bukan. Sudahlah. Makan saja! Biar waktu yang akan menjelaskan. Cepat atau lambat kalian semua juga akan tahu mengenai hubunganku dengan Tuan Darwin." Andini lanjut makan hingga Rini pun terdiam. "Awas saja kau Andini Putri. Jika sampai hubunganmu dengan Tuan Darwin palsu. Kami para penggemarnya akan menghabisimu!" batin Lina. Akan sangat benci nan tidak suka jika hubungan Darwin dan Andini beneran nyata adanya. Bagi Lina mereka berdua tidak pantas. Darwin sangat tampan, mapan menawan sementara Andini, sangatlah buruk di mata Lina. Darwin Alamsyah memiliki banyak produk makanan yang digemari sampai ke beberapa negara tetangga. Cabang kantornya banyak dimana-mana. Belum lagi pabriknya. Karyawan dari perusahan D'Food tak bisa diragukan lagi betapa banyaknya. Ribuan bahkan ratusan ribu karyawan. Pabrik bukan hanya di Indonesia tapi di luar negeri juga banyak. Tak salah jika beliau jadi incaran semua gadis yang belum menikah. Yang menikah saja banyak yang kagum, bagaimana dengan para wanita lajang. Intinya Darwin dan Andini bagai langit dan bumi menurut Lina Amelia. Sangat-sangat tidak pantas berhubungan. *

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
13.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.2K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.7K
bc

My Secret Little Wife

read
98.7K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.7K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook