Bab 40 : Nostalgia Kopi Tubruk

1057 Words

Yulianto baru saja memarkir mobil ketika tangan Miura sudah menggandeng lengannya, seperti anak kucing manja yang baru saja menemukan tempat paling nyaman di dunia. "Yank, hari ini aku nyulik kamu. Pokoknya harus bareng seharian. Aku larang buka laptop, HP, atau bicara soal kerjaan. Oke?" Suara Miura nyaring dan ekspresif, dengan ekspresi menggemaskan yang tidak bisa ditolak. Dia mengenakan hoodie oversized berwarna krem, rambut panjangnya dikuncir dua, seperti gadis SMA yang sedang bolos sekolah bareng pacarnya. Yulianto tertawa kecil. "Siap, Bu Duta. Saya ikut, asal jangan suruh push-up 50 kali di tengah lapangan Simpanglima." "Wah, ide bagus tuh. Tapi nanti, abis makan soto kerbau!" Hari dimulai dengan tawa dan kejenakaan khas mereka. Miura membawa Yulianto ke tempat-tempat kuliner

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD