Pagi itu, langit Semarang tersaput awan tipis, membingkai hangatnya sinar matahari yang menerobos jendela ruang kelas taman kanak-kanak Phoenix. Di halaman sekolah, suara anak-anak memecah kesunyian pagi dengan tawa dan teriakan riang. Di antara mereka, Phoenix berlari-lari kecil mengejar bola bersama teman-temannya. Tak jauh dari situ, Miura duduk di ruang kepala sekolah bersama dua guru dan Kepala Sekolah, Ibu Wening Sari. "Jadi, Bu Miura," ujar Ibu Wening dengan suara lembut namun tegas, "Kami menerima salinan surat dari PBB dan juga dari Kementerian Pendidikan tentang ijin Phoenix untuk tidak mengikuti kegiatan belajar dalam jangka waktu yang cukup lama. Kami... merasa terhormat memiliki Phoenix di sekolah kami. Tapi kami juga ingin tahu lebih lanjut tentang rencana kepergian ini." M

