bc

Rasa Manis itu

book_age18+
98
FOLLOW
1K
READ
family
sweet
bxg
campus
photographer
civilian
like
intro-logo
Blurb

Tina tidak menyangka, di usianya yang sudah tidak muda lagi, tiga puluh delapan tahun, dia bertemu dengan seseorang yang membuatnya terlena. Padahal, dia sudah memiliki dua orang anak, bahkan yang sulung, Ria, sudah keluar dari sebuah SMK dan sekarang sedang bekerja. Niat awalnya hanya ingin mencari teman dekat di dunia maya. Dia merasa kesepian. Suaminya sangat sibuk. Dari pagi bekerja pulang jam 7 malam, asyik dengan ponselnya dan memiliki dunia sendiri. Jikalau libur, pekerjaannya hanyalah tiduran dan bermain ponsel. Membuat Tina semakin kesal. Apalagi mereka tidur terpisah. Suaminya tidur dengan Rio, anak bungsunya. Dan dia, tidur dengan Ria. Bertahun-tahun menjalani rumah tangga, Tina merasa kesepian. Suaminya saat awal-awal menikah, masih bersikap manis. Setelah anak kedua lahir, masih manis. Tetapi, tiga tahun terakhir, suaminya berubah. Dia semakin cuek dan jarang memberikan perhatian. Itulah sebabnya Tina memilih berselancar di dunia maya. Dia mencari banyak teman di aplikasi berlogo biru.Ternyata, upayanya berhasil. Dia berteman dengan banyak lelaki.

chap-preview
Free preview
Bab 1
Tina, seorang perempuan muda pekerja keras, sedikit keras kepala tetapi hsatinya sangatlah lembut. Dari muda sudah ditempa dengan beragam masalah karena perekonomian keluarganya yang pas-pasan. Membuatnya tumbuh menjadi perempuan pekerja keras yang sangat tekun. Setelah lulus SMK, dia bekerja sebagai seorang SPG kontrak. Setelah kontraknya selesai, dia akan kembali mencari pekerjaan. Dia melakukannya karena terdorong niat baik untuk membantu kedua orangtuanya. Dia tinggal di sebuah pedesaan di Kota B bagian selatan. Kedua orangtuanya memilih bertani karena memiliki sebidang sawah yang cukup luas. Padahal hidupnya berkecukupan hanya mengandalkan dari hasil sawah kedua orangtuanya. Tapi kedua adiknya juga butuh biaya untuk sekolah. Tina memiliki dua adik perempuan, yang satu masih kelas 2 SMA, yang satu lagi 3 SMP. Masih banyak kebutuhan sekolah mereka. Tina hanya membantu meringankan sedikit biaya keperluan kedua adiknya. "Teh, udah setahun ini teteh kerja terus. Kapan dapet jodohnya." pagi itu sang ibu, Siti, kembali membicarakan masalah ini dengan anak sulungnya. "Memang belum ada bu. Tina belum kepikiran soal itu." kata Tina. "Umurmu sebentar lagi dua puluh tahun. Ga usah memikirkan soal adik-adikmu. Ibu dan ayah masih sanggup membiayai mereka. Kamu jangan lupakan kodratmu sebagai seorang perempuan." Kata Siti. "Tina ga akan lupa bu. Hanya saja, Tina belum kepikiran ke sana." Jawab Tina. "Segeralah menikah. Ibu dan ayah semakin menua. Ibu dan ayah ingin segera menimang cucu." Kata Siti. "Kalo udah ada jodohnya, Tina akan menyegerakan bu. Doakan saja." Jawab Tina. Dia sebenernya malas membahas hal ini dengan ibunya. Berulang kali dia diminta segera menikah. Di kampungnya, rata-rata perempuan menikah di umur 17. Sekarang umurnya masih 19, Tina berpikir belum terlalu tua. Tetapi kedua orangtuanya berbeda pemikiran dengannya. Tina hanya bisa pasrah jika ibunya sudah berbicara demikian. Padahal, karena wajahnya yang cantik, banyak lelaki yang ingin menjadikannya pacar. Tetapi Tina belum memikirkan hal itu. Dia masih fokus bekerja. "Ibu dan ayah selalu mendoakan. Semoga kamu disegerakan mendapat jodoh. Semoga jodohmu lelaki yang baik dan bertanggung jawab." Kata Siti. "Amin." Jawab Tina. Saat mereka bercakap, datanglah adik ibunya, dia bekerja di Kota B. Usianya ga jauh beda dengan Tina, mendekati 22 tahun tetapi belum menikah. "Eh Bibi Ani. Masuk bi." Kata Tina. Perempuan itu pun masuk ke dalam dan menyalami Siti dan Tina. Ayah Tina, Rosad, sedang ada di sawah. Sedangkan kedua adiknya, Marni dan Santi, sedang pergi sekolah. "Gimana kabarmu Ani? Betah kerja di kota?" Tanya Siti. "Alhamdulillah betah teh. Di sana gajinya lumayan. Bosnya juga baik. Semua pegawai baik. Gaji juga lancar. Kebetulan juga aku dapet tempat kos ga jauh dari tempat kerjaan. Murah lagi." Jawab Ani. Semenjak kedua orangtua mereka meninggal, Ani memutuskan untuk mencari pekerjaan di Kota B. Udah mau tiga tahun dia bekerja di sana. Kadang dia mengirim uang untuk biaya sekolah Marni dan Santi. "Bagus. Alhamdulillah. Kamu harus kerja yang bener. yang jujur. Biar berkah." Kata Siti. "Iya teh. Ani akan selalu mengingat pesan teteh." Jawab Ani. "Jangan lupakan juga. Umurmu sudah ga muda lagi. Kamu harus segera mencari jodoh." Kata Siti. "Doakan saja teh. Semoga segera ada jodohnya." Jawab Ani. "Iya. Teteh selalu doakan." Kata Siti. "Bibi kerja di Kota B? Perasaannya besar bi?" Tanya Tina. "Besar. Perusahaan tekstil. Kamu berminat kerja di Kota B?" Tanya Ani. "Berminat bi. Itu juga kalo ayah dan ibu mengizinkan." Jawab Tina. "Ibu pasti mengizinkan. Iya kan teh? Kan nanti kita satu kantor. Satu tempat kos juga." Kata Ani. "Ibu akan berbicara dulu dengan bapak. Ibu ke sawah dulu anter makan siang. Sambil ibu bicara ama bapak. Kalo ibu setuju saja asal sama kamu Ani." Kata Siti. Lalu, Siti pun beranjak dari sana menuju sawah. Sedangkan Tina, gegas dia membuatkan bibinya minum dan makan siang. "Ayo bi. Kita makan siang dulu. Bibi pasti cape dan lapar setelah perjalanan dari Kota B ke sini." Kata Tina, sambil membawakan tas bibinya ke kamarnya. Rumah itu memiliki tiga kamar. Satu kamar kedua orangtuanga, dua kamar Tina, tiga kamar kedua adiknya. Ayahnya berencana membuatkan satu kamar lagi agar adiknya tidur terpisah tapi terkendala keuangan. "Bibi nginep sini ya. Tas bibi dah aku masukin ke kamarku." Kata Tina. Ani hanya mengangguk. Keduanya makan tanpa bersuara. Setelah selesai, Tina mencuci piring dan gelasnya. Lalu membuatkan bibinya kopi. "Diminum bi. Mumpung masih anget." Kata Tina. "Makasih Tin. Kamu beneran berminat buat kerja di oanrik?" Tanya Ani, memastikan. "Beneran bi. Aku belum pernah ke kota besar. Pengen rasanya tinggal di sana. Sepertinya menyenangkan." Jawab Tina. "Asal kita bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat kerja kita. Kita bisa membawa diri. Jangan terbawa arus yang ga bener. Hidup kita di kita besar pun pasti aman." Kata Ani. "Insya Allah aku ga akan terbawa arus pergaulan yang enggak bener bi. Di sini aza semua temenku pada ga bener. Tetapi aku kan ga kebawa-bawa. Aku tetep ga mau menerima ajakan mereka untuk dugem, ke klub malam, ke karaoke. Aku selalu menolak dengan halus. Agar mereka tidak tersinggung." Kata Tina. "Bagus. Di Kota B juga harus seperti itu. Kamu harus bisa membawa diri. Teman-teman bibi banyak yang terbawa pergaulan bebas. Sudah tinggal sekosan ama pacarnya. Kumpul kebo. Ngeri pokoknya. Bibi mah ga pernah ikut-ikutan yang seperti itu." Kata Ani. "Pasti bisa bi. Aku akan menjaga diri dengan baik. Selama kerja di sini, aku selalu pulang tepat waktu. Pulang kerja, ga pernah ke mana-mana. Temen pada ngajak ke mall juga aku menolak dengan alasan ga ada uang." Kekeh Tina. "Bagus. Zaman sekarang, pergaulan udah seperti itu. Bebas semaunya. Jangan sampai kita berdua seperti itu. Kasihan kedua orangtuamu. Mereka sangat mengharapkan kamu sukses." Kata Ani. "Aku juga ingin membahagiakan mereka bi. Aku akan tetap mengirim uang untuk mereka. Buat tambahan biaya Marni dan Santi. Dan buat tambahan bikin satu kamar lagi di sini." Kata Tina. "Bibi juga akan bantu sedikit-sedikit. Biar orangtuamu tidak terlalu berat. Kita kumpulkan aza uang untuk biaya membangun kamar. Patungan ya." Kata Ani. "Makasih ya bi. Aku berhutang sama bibi." Kata Tina. "Bibi ikhlas ngasih. Ga perlu membayar. Jangan dianggap utang. Sebelum bibi menikah, bibi ingin membantu teteh dulu." Kata Ani. "Aku juga ingin membantu sebelum menikah. Ibu menyuruhku cepat menikah. Aku sih belum kepikiran ke sana. Nanti aza kalo udah mapan." Kata Tina. Keduanya terdiam. Memikirkan masa depan mereka masing-masing. Memikirkan kehidupan ke depannya akan seperti apa.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.5K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.7K
bc

TERNODA

read
198.4K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.1K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
29.8K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
44.9K
bc

My Secret Little Wife

read
131.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook