38. Oca dan tiga lelaki

1714 Words

Happy Reading Keesokan harinya, Oceana tampak melangkahkan kakinya keluar dari dalam kamar. Sesekali, dia terlihat menggaruk-garuk rambutnya. Ah s**l, Gara-gara sangking kesalnya semalem, dia tidak bisa tidur pulas. Dan semua ini gara-gara dedemit Sean. Ingin rasanya dia menendangnya ke luar angkasa. Langkah kaki Oceana seketika terhenti saat mendengar rintihan dari dalam kamar Sean. "Eh kok ada suara rintihan?" tanya Oceana pada dirinya sendiri. dia melirik ke arah kamar Sean. Sepertinya dari kamar Sean. Oceana yang penasaran mencoba mengetuk pintu kamar Sean. "Halo permisi, Pak.” ketuk Oceana sembari menempatkan telinganya di balik pintu. “Apa Bapak baik-baik aja?” “Pak?” Satu kali. Oceana kembali memanggil Sean seraya terus mengetuk pintunya. “Everybody, apa Bapak ada di dala

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD