37. Titisan Dedemit

1707 Words

Happy Reading Setelah cukup lama terdiam, akhirnya Oceana melepaskan pelukan Sean, lalu kemudian dia menatap kedua mata Sean dengan tatapan herannya. "Apa saya nggak salah dengar?” ujar Oceana sekedar memastikan, bukan apa-apa dia hanya ingin memastikan kebenarannya, yah siapa tau dia hanya salah dengan kan. “Bapak baru aja ngomong pake aku kamu sama saya?" Bukannya langsung menjawab, Sean yang sudah menduga Oceana akan bereaksi seperti itu hanya tersenyum tipis. Dia menepuk pelan kepala Oceana. "Kamu nggak salah dengar kok,” ujar Sean pada akhirnya, dia mencoba menjelaskan kepada Oceana. “Karena mulai sekarang aku mau, kita manggil satu sama lain pake aku kamu." Kedua bola mata Oceana seketika membulat sempurna, omong kosong apalagi yang titisan dedemit itu katakan, dia tak perca

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD