29. Nasib cecan jilid II

1853 Words

Happy Reading  “Pak, Bapak mau sampe kapan narik tangan saya?” keluh Oceana seraya terus memberontak. “Tangan saya sakit, Pak!” Oceana benar-benar kesal, bagaimana tidak kesal, bayangkan saja sejak tadi Sean terus-terusan menarik tangannya tanpa memperdulikan rintihan kesaktiannya. Benar-benar tidak berperasaan sekali, bukan? Seolah tuli Sean terus menarik an tangan Ocean, dia baru melepaskan tangannya saat mereka tiba di sebuah taman. Setelah melepaskan tangan Oceana, Sean tampak berdiri membelakanginya.  Oceana yang melihat itu jelas kesal, dia menatap sinis punggung Sean.  Oceana yang melihat itu jelas semakin merengut kesal, Lihat kan, dia sangat menyebalkan. Ingin rasanya Oceana mentransfer Sean ke planet yang tak berpenghuni, biar tahu rasa.  “Oca saya udah mutusin.” cukup lama

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD