Jarum jam di dasbor mobil menunjukkan tepat pukul delapan malam ketika Banyu memarkir kendaraannya di depan rumah. Dari luar, bangunan itu terlihat sepi, begitu gelap tanpa cahaya lampu sedikit pun yang biasanya selalu menyala di teras. Hanya ada samar cahaya jalan yang memantul ke dinding putih rumah mereka, membuat suasana terlihat dingin. Banyu sempat terdiam beberapa detik di balik kemudi, alisnya mengerut. Biasanya, kalau ia pulang, meski Bening sedang kesal sekalipun, rumah tetap berlampu. Setidaknya lampu ruang tamu atau ruang keluarga akan menyala, memberi tanda ada orang di dalam. Ia keluar dari mobil, menutup pintu pelan, dan langkah kakinya terdengar menjejak lantai garasi. Suara gesekan kunci dengan pintu utama memecah kesunyian malam itu. Begitu pintu terbuka, aroma rumah yan

