Memulai

1131 Words
aku akhirnya terbangun setelah semalam tidur dengan sangat nyenyak. kulihat jam diponselku dan menunjukan pukul 6 ku lihat banyak sekali notif dari ramdan dan rama yang menyapa selamat pagi. ku balas semua satu persatu. aku sendiri tinggal dirumah karena orang tuaku kerja diluar kota yang membuka bisnis baru, aku sendiri enggan untuk ikut sehingga memilih untuk tinggal sendiri. itu membuatku repot setiap pagi karena mengerjakan urusan rumah sendiri tapi aku senang melakukannya karena ini bisa membuatku tidak terlalu merasa sepi dengan rutinatasku. hari ini aku kerja siang sehingga aku santai disiang hari aku bisa tidur lagi setelah pekerjaan rumah selesai. ponselku tiba-tiba berdering "ah rama" batinku dan kujawab telponnya "iya mas" sapaku. "hallo sayang sedang apa? apa kau kerja hari ini?" sapa rama dan selalu saja dia bersikap baik dan perhatian, " aku baru saja membersihkan rumah. ya aku kerja seperti biasa hari ini aku masuk siang dan pulang malam" jawabku malas. "sepertinya mas tidak bisa main akhir pekan ini karena sibuk tidak apa-apa kan?"dengan nada yang sedih " tidak apa-apa mas, sudah dulu ya mas aku ingin tidur sebentar sebelu aku bersiap-siap pergi kerja" pintaku karena aku memang lelah setelah bekerja rodi dirumahku sendiri, sebenarnya bisa saja aku menyewa pembantu tapi rasanya aku benar- benar ingin tinggal sendiri dan ini membuatku cukup nyaman sehingga aku mulai bisa melalukan apapun sesukaku tanpa ada yang akan melaporkan rutinitasku pada orang tuaku yang berujung aku dimarahi nyonya besar alias ibuku. "ya sudah sayang kalau mau tidur mas lanjut kerja lagi" jawabnya, dan kumatikan ponsel tanpa menjawabnya. rama memang bekerja diluar kota agak jauh dari rumahku karena memang orang tuanya ingin dia mengembangkan cabang perusahaannya sehingga dia harus tinggal disana. aku sendiri tidak keberatan karena dengan rama jauh aku bisa sedikit bernapas karena tidak harus pura-pura mencintainya secara langsung dan itu membuatku lelah. *** pagi ini ku hujani alice dengan banyak sekali pesan ucapan selamat pagi tapi dia tidak merespon dan itu mulai membuatku kesal. bagaimana mungkin aku diacuhkan seperti ini dan itu malah membuatku penasaran ingin mengenal lebih jauh mengenai alice. sebenarnya aku ingin sekali menemuinya tapi sepertinya aku harus sabar karena emi bilang dia mengambil kerja siang. aku berencana menemuinya lagi seperti kemarin saat dia pulang kerja semoga kali ini dia membalas pesanku " alice kau sift malam? maukah kau bertemu denganku lagi di cafe kemarin sepertinya aku ingin bicara tentang sedikit obat-obatan yang ibuku gunakan padamu" ku kirim pesan ajakan agar dia mau menemuiku kutambahkan sedikit alasan agar dia mau "baiklah tapi tidak lama aku lelah" jawabnya singkat tapi itu sukses membuatku tersenyum. walaupun dengan pesan yang jutek tapi setidaknya dia mau menemuiku. *** setelah Kerja 8 jam dan pasien hari ini cukup ramai sehingga aku kewalahan menghadapi antrian resep dan pembayarab dikasir yang membuat kakiku cukup pegal. setelah sebentar lagi jam pulang ku lihat ponselku dan ku lihat pesan dari ramdan yang mengajakku bertemu dan terpaksa aku iyakan karena ini menyangkut obat ibunya, walaupun sebenarnya badanku sudah sangat lelah. jam kerjaku sudah habis aku membereskan meja kerjaku dan bersip pulang dan ku parkirkan motorku di pinggir cafe yang kulihat ramdan sudah ada pula disana ku berikan senyuman padanya dan kulihat diapun tersenyum kearahku. "duduklah, mau pesan apa?"tanyanya dan aku menggeleng aku meminta jus saja. "mana obatnya biar kulihat"tanyaku langsung pada inti pembicaraan. "tunggu sebentar, ini ada beberapa obat dari dokter dan aku ingin tau kegunaan satu persatu obat ini" jawabnya sambil mengeluarkan beberapa bungkus obat. kujelaskan semua kegunaannya dan ku tulis dibalik klipnya agar dia tidak lupa. lalu ku pulang karena rasanya aku sudah sangat lelah "aku langsung pulangnya aku lelah sekali" baiklah "besok aku jemput kamu ya? lamu sift apa?"tiba- tiba ramdan ingin menjeputku dan berhasil membuatku bingung. "emmm.. okey aku besok masuk pagi" jawabku sedikit ragu. "baiklah kalo begitu aku akan datang dan jangan lupa beri aku alamatnya" jawabnya antusias sambil mengurai senyum. kutulis alamat rumahku dan dia mengangguk dan kujelaskan detailnya dan dia terlihat tahu dengan daerahnya, setelah memberi alamat aku berpamitan pulang karena rasanya kakiku sudah sangat pegal ingin sekali segera aku regangkan. *** setelah pertemuan dengan alice aku jadi semakin penasaran dengannya dia sama sekali tidak pernah bertanya siapa aku keluargaku atau apa tentangku biasanya para wanita akan sibuk menanyakan segala hal tapi sepertinya dia tidak tertarik dan itu membuatku tertantang untuk bisa mendapatkannya. memang aku belum sepenuhnya melepaskan ruby tapi jika aku bisa mendapatkannya aku akan benar melepaskannya sepertinya dia gadis yang baik karena dia telaten sekali menjelaskan obat obat itu padaku. alice dan ruby memang seumuran tapi alice nampak lebih dewasa entah karena dia bekerja sedang ruby kuliah sehingga mereka memiliki pembawaan yang berbeda. kuputuskan untuk menjemputnya besok agar aku bisa tau rumahnya sekaligus bisa mengobrol dengannya namun tampaknya dia agak kebingungan tapi akhirnya dia setuju untuk aku jemput karena setiap kali ku ajak ketemu dia hanya membahas hal yang memang seperlunya. mungkin karena memang dia sudah lelah, tapu setidaknya besok aku bisa lebih lama dengannya karena aku bisa mengobrol sepanjang jalan dengannya. setelah melihat dia pulang kuputuskan untuk pulang karena aku tidak sabar menunggu besok dan aku juga tidak mau kesiangan sehingga nanti malah akan membuatnya terlambat."semoga tidurmu nyenyak, sampai bertemu besok" kukirimi dia pesan karena rasanya aku sudah tidak sabar. "Iya terima kasih" jawabnya dan selalu saja sedingin itu. ah kulemparkan ponselku dan memilih memejamkan mataku berharap malam akan berjalan dengan cepat. *** akhirnya aku sampai dirumah seperti biasa ku langsung membersihkan diri dan masuk kekamar tidurku dan berbaring. "ini sangat melelahkan"gumanku. setelah pertemuanku tadi sebenarnya aku penasaran dia kuliah dimana dan jurusan apa dan kenapa dia selalu mengajakku bertemu di cafe dan ingin mengajaku makan aku mana tega makan dengan uang yang mungkin dia pinta dari orang tuanya sehingga aku lebih memilih untuk tidak makan apapun walau aku memang merasa lapar karena tenagaku terkuras. setelah kujelaskan obat obatan yang dia bawa aku tercengang karena dia ingin menjemputku besok dengan ragu ku menyetujuinya dan ku berikan alamatku sedikit membuatku syok karena aku sendiri belum pernah diantar jemput oleh pria aku lebih suka melalukan segala hal sendiri selama aku mampu. kadang aku iri melihat teman-temanku yang ketika pulang malam selalu dijemput oleh kekasihnya sedang aku sudah terbisa pulang sendiri sebenarnya dulu aku juga sering dijemput adi dia adalah mantan kekasihku namun semenjak aku putus karena dia selingkuh yang mebuatku berakhir menerima cinta rama aku sudah tidak lagi dijemput siapapun bukan karena rama tidak mau hanya karena rama berada diluar kota.mungkin itu juga alasan tak juga aku bisa mencintai rama karena kami memang jarang bertemu. kurebahkan badanku dan kulihat pinselku berbunyi "semoga tidurmu nyenyak, sampai bertemu besok" ramdan mengirimiku pesan dan itu sedikit membuatku tersenyum "ah mungkin aku mulai penasaran dengan dia "batinku "iya terima kasih" jawabku seadanya aku juga tidak mau menaruh harapan padanya karena aku masih memilili kekasih yang aku sendiri tidak aku cintai tapi aku bukan orang yang senang mendua.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD