Declaration

2130 Words
Nikolai menggebrak meja di ruangannya setelah ia mendapatkan kabar kematian Lin Xianming di tangan Liu Yantsui. Setelah ia berani menculik Nadia dan menyiksanya dengan sangat tidak manusiawi, Liu Yantsui kemudian menculik Lin Xianming dan bahkan membunuhnya. Ia benar-benar menyesal tidak langsung menyerang Liu Yantsui dan sekumpulan pengkhianat itu secara besar-besaran. Segalanya memang lebih mudah jika Liu Yantsui mati. “Maafkan aku Nikolai.” Nikolai yang sejak tadi berjalan mondar-mandir sembari menggigiti jemarinya melirik Liu Jia Li yang tampak pucat. Pria itu jelas merasa bersalah dengan apa yang terjadi. Nikolai tidak ingin menyalahkan Liu Jia Li karena sejak awal memang dia sendiri yang menyetujui untuk membantu Liu Jia Li. Rasa cintanya kepada pria itu memang sangat besar. Nikolai mengakuinya bahwa terkadang ia buta karena terlalu mencintainya. Nikolai memang mencintai Liu Jia Li terlepas dari bagaimana pria itu tetap saja menolak perasaannya hingga sekarang, namun Nikolai tetap ingin mengutamakan Nadia. Ia telah berjanji akan melindungi Nadia ketika Ibu gadis itu meninggal, dan membuat hatinya dalam kondisi yang stabil dan bahagia juga termasuk tanggung jawabnya. Nikolai melirik Slava yang sejak tadi hanya berdiri diam. “Slava, panggil Luka dan Rodion kemari. Aku sudah tidak bisa tinggal diam lagi.” Slava mengangguk. Pria itu segera keluar untuk memanggil orang-orang yang dimaksud. Mempersiapkan pertempuran hanya dalam semalam bukanlah ide yang bagus. Nikolai sangat sadar akan hal tersebut, namun ia sudah tidak bisa berdiam diri lagi dengan apa yang dilakukan oleh Liu Yantsui. Nikolai juga mengkhawatirkan mengenai orang tua Lin Xianming jika sampai mereka mengetahui puteri mereka meninggal dengan cara yang mengenaskan. Nikolai bisa menutupi semua permasalahan itu andai Lin Xianming bukan berasal dari keluarga berada yang jelas akan menghamburkan uang sebanyak apapun untuk mengungkap kematian puterinya. Sungguh, mereka sama sekali tidak salah jika melakukan itu karena hal tersebut memang tanggung jawab orang tua. Nikolai benar-benar harus mengantisipasi skandal yang mungkin akan mencatut nama Bratva karena kematian Lin Xianming. Sebenarnya Nikolai tidak masalah jika namanya ternyata terkait atas topik pembunuhan Lin Xianming karena secara tidak langsung ia memang terlibat dalam tragedi ini, namun Nikolai benar-benar khawatir jika Nadia kembali menjadi sasaran. Hanya tinggal beberapa bulan sampai Nadia lulus sekolah. Setidaknya, Nikolai harus memastikan bulan-bulan terakhir masa SMA Nadia harus benar-benar aman. Luka dan Rodion datang bersama Slava dengan ekspresi panik. Keduanya pasti sudah mendengar apa yang terjadi dan rencana Nikolai untuk benar-benar menghancurkan Liu Yantsui tanpa negosiasi lagi. Luka masih tinggal di markas Bratva selama bisnisnya di Makau berjalan dan tentu ia tidak keberatan untuk bergabung dalam rencana mereka karena ia adalah teman dekat Nikolai dan Nadia sejak kecil. “Apakah Yao Wang masih bersama Nadia?” Slava mengangguk. “Saya biarkan Yao Wang menemani Nona Nadia agar dia lebih tenang menghadapi apa yang telah terjadi.” Nikolai mengangguk. “Kalian semua pasti sudah tahu apa yang hendak aku bicarakan. Rodion, besok pagi-pagi sekali bawa pasukanmu dan serang secara langsung Liu Yantsui dan para bawahannya. Liu Yantsui pasti sudah berpikir bahwa Bratva akan datang dan mereka pasti sudah menempatkan banyak penjaga di sekitar markas Dragon’s Claws. Buat saja orang-orang itu sibuk menghadapi kalian. Aku akan datang dan mencari celah untuk masuk dan membunuh Liu Yantsui dengan tanganku sendiri. Kalian mengerti?” Rodion mengangguk paham. “Baik, Tuan Nikolai.” “Kalau begitu keluar dan sampaikan hal ini kepada anak buahmu.” Nikolai mengisyaratkan Rodion untuk keluar dengan menggerakkan dagunya. Rodion membungkuk singkat dan hendak keluar. Ia sempat berhenti ketika telapak tangannya sudah menyentuh gagang pintu dan menoleh kea rah Nikolai. Genggamannya pada gagang pintu mengerat ketika ia mengingat apa yang terjadi kepada Nadia ketika mereka berlatih sebelumnya. Rodion memikirkan kejadian itu setiap hari. Ia ingin melupakannya dan sama sekali tidak mengatakan hal itu kepada siapapun seperti apa yang dikatakan oleh Yao Wang, namun hatinya merasa tidak nyaman. “Ada apa Rodion?” Tanya Slava ketika menyadari Rodion yang masih berdiri diam di dekat pintu. Rodion sedikit tersentak mendengar pertanyaan Slava. Ia memasang senyum tipis. “Apakah Nona Nadia baik-baik saja?” “Dia bersama dengan Yao Wang saat ini. Kami harap dia baik-baik saja.” Jawab Slava. Rodion menghela napas dan mengangguk. “Baiklah, saya permisi.” Rodion kembali membuang napas berat ketika ia telah keluar dari ruangan Nikolai dan menutup pintu. Ia benar-benar tidak bisa mengatakan apa yang ia lihat hari itu, tetapi hatinya sungguh merasa tidak tenang. Rodion sangat mengenal Nadia karena ia sudah bekerja dengan Bratva sejak Nadia masih kecil. Gadis cantik itu tidak akan pernah merasa ketakutan jika ia tidak benar-benar mengalami hal yang sangat mengerikan. Rodion mungkin tidak seakrab Slava kepada Nadia, karena Slava sudah seperti ayah pengganti untuknya sejak orang tuanya meninggal. Tetapi Rodion bisa dikatakan cukup dekat dengan gadis itu dan sering menjadi rekan berlatihnya. Saking terbiasanya Rodion dengan sikap periang dan pemberani Nadia hingga ia benar-benar merasa terganggu ketika melihat gadis itu menampilkan ekspresi penuh terror di wajahnya. “Yao Wang…” Gumam Rodion pelan. Ia benar-benar ingat bagaimana Yao Wang langsung menggotong tubuh Nadia yang bergetar hari itu dan memperingatkan kepadanya juga orang-orang lainnya yang ada di sana hari itu untuk tidak mengatakan apa yang terjadi kepada siapa pun. Mereka pasti mematuhi apa yang dikatakan oleh Yao Wang, bahkan Rodion sangsi mereka masih ingat dengan apa yang terjadi. Kemungkinan besar malah hanya Rodion yang ingat apa yang terjadi hari itu. Rodion mengusap wajahnya asal. Ia melangkah untuk kembali ke ruangannya, namun secara kebetulan—atau mungkin takdir? Ia malah bertemu dengan Yao Wang yang baru saja keluar dari ruangan Nadia. Wajah datar dan dingin pria Asia itu sama sekali tidak berubah. Rodion heran bagaimana caranya Yao Wang mempertahankan ekspresi tersebut. “Yao Wang!” Panggil Rodion. Yao Wang menoleh tanpa kata. Rodion segera menghampirinya. “Apakah Nona Nadia baik-baik saja?” “Ya.” “Kau belum mengatakan apa yang terjadi hari itu kepada Tuan Nikolai?” Yao Wang melebarkan mata sekilas. Ia maju dan mendekatkan wajahnya kepada Rodion dengan sorot mata tajam. “Kau mengatakan apa yang terjadi kepada Tuan Nikolai?” Rodion mundur selangkah. Ia tidak pernah tahu bahwa Yao Wang bisa mengeluarkan aura intimidatif sebesar itu. Sejak dulu, Rodion selalu melihat orang-orang Asia sebagai manusia dengan setelan wajah manis. Mereka selalu tampak awet muda dan delicate. Bahkan ketika ia ikut dengan Nikolai ke Makau dan bertemu dengan organisasi lain yang berasal dari Asia, Rodion masih tetap melihat mereka tampak manis. Mungkin ia tidak pernah benar-benar memperhatikan mereka dengan seksama dan ini adalah pertama kalinya. "Easy, dude. Aku tidak mengatakannya kepada Tuan Nikolai.” “Lalu mengapa tiba-tiba kau membahas tentang hal tersebut?” Rodion menghela napas. “Aku hanya berpikir bahwa Tuan Nikolai butuh untuk tahu apa yang terjadi. Kau tidak bisa memungkiri bahwa Tuan Nikolai adalah satu-satunya keluarga yang dimiliki oleh Nona Nadia, dan seharusnya apapun yang dialami oleh Nona Nadia, Tuan Nikolai lah yang pertama harus tahu.” Yao Wang menggeleng. “Tidak bisa. Jangan pernah sekali pun mengatakan apa yang terjadi kepada Nona Nadia hari itu kepada Tuan Nikolai.” Rodion menghela napas. “Baiklah terserahmu, lagipula aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kau hanya perlu ingat bahwa apapun yang terjadi kepada Nona Nadia, Tuan Nikolai berhak tahu karena ia adalah kakaknya.” Rodion berbalik dan melambai ringan sebelum berlalu ke ruangannya sendiri. *** Seluruh orang-orang Bratva dan Dragon’s Claws yang setia kepada Liu Jia Li telah siap ketika hari masih gelap. Sesuai rencana yang telah diinstruksikan oleh Nikolai kepada beberapa orang tadi malam, mereka segera menyampaikan hal tersebut kepada bawahannya. Rodion yang pertama berangkat dengan para bawahannya untuk mengalihkan perhatian orang-orang Liu Yantsui dan memberikan kesempatan kepada Nikolai agar bisa masuk ke markas Dragon’s Claws dengan leluasa dan bisa membunuh pria itu dengan cepat. Nikolai sudah benar-benar kehilangan kesabarannya. Ia tidak banyak berbicara dan hanya fokus untuk segera menghabisi Liu Yantsui. Kendaraannya datang tidak lama setelahnya dengan Slava yang menyetir. Luka sebenarnya ingin ikut dalam penyergapan ini, namun Nikolai memintanya untuk mengawasi markas Bratva dan menjaga Liu Tao serta Nadia jika kemungkinan ada anggota Liu Yantsui yang mengirim orang-orangnya ke markas Bratva. “Nikolai, aku ikut denganmu.” Semua orang yang ada di depan markas Bratva menoleh dan terkejut ketika Nadia datang dengan rambut yang telah sangat pendek di bawah telinga. “Nadia, kau apakan rambutmu?” “Aku memotongnya. Aku ikut denganmu. Aku harus membunuh orang itu dengan tanganku sendiri.” Nikolai menggeleng. “Kau tetap di sini bersama Luka dan Tao.” Nadia menggertakkan giginya kesal. “Aku memiliki hak untuk membunuhnya!” Nikolai menghela napas. “Kalau begitu tetaplah di sini, aku akan membawa orang itu kemari dan kau bebas untuk membunuhnya dengan caramu sendiri.” “Hah? Itu tidak menyenangkan. Mengapa harus membawa manusia sialan sepertinya ke markas Bratva. Tao akan sedih jika melihat orang itu.” “Kalau begitu kau diam saja di markas dan biarkan kakakmu menyelesaikannya!” Seru Nikolai meninggikan suaranya. Semua orang terkejut mendengar seruan Nikolai. Pria itu tidak pernah benar-benar meninggikan suaranya kepada Nadia. Bahkan ketika mereka saling perang dingin beberapa waktu lalu, Nikolai marah-marah masih dengan nada suaranya yang biasa. Situasi pelik seperti saat ini benar-benar menggoncang mental semua orang bahkan Nikolai sendiri. Masalah mereka tidak akan selesai hanya dengan membunuh Liu Yantsui. Ketika kabar kematian Lin Xianming didengar oleh orang tuanya yang kaya raya dan memiliki banyak koneksi itu, maka masalah akan semakin melebar ke mana-mana. Berurusan dengan orang kaya itu menyusahkan meski Bratva sendiri sebenarnya juga dikategorikan sebagai ‘orang kaya’. Nadia mengepalkan telapak tangannya. Ia benar-benar harus membunuh Liu Yantsui dengan tangannya sendiri maka ia baru bisa terbebas dari semua trauma yang dideritanya. Nadia tidak bermaksud egois. Ia juga bukannya tanpa persiapan. Nadia bertahun-tahun selalu melatih fisiknya karena ia tahu bahwa lingkungan kehidupannya tidak sama dengan gadis normal seumurannya. Nadia sangat mengerti bagaimana cara kerja dunia yang ia pijak. Siapa yang lemah, maka dia mati. Nadia juga tidak pernah menyombong bahwa kekuatannya sudah sangat hebat. Ia sadar sepenuhnya ada banyak rangkaian Latihan yang harus terus ia jalani sampai ia benar-benar kuat. Latihan bertahun-tahun pun tidak pernah menjamin bahwa ia akan selamat dari kematian. Manusia hanya harus berusaha, namun takdir yang menentukan bagaimana akhirnya. Karena Nadia tahu bahwa takdir itu tidak jelas dan kemungkinan besar juga bergantung kepada keberuntungan seseorang, maka jalan satu-satunya yang bisa ia lakukan adalah berusaha hingga batas maksimal yang ia mampu. Perkara nantinya ia bisa membunuh Liu Yantsui atau tidak, setidaknya ia telah berusaha melakukannya. “Kembalilah ke dalam dan temani Tao, Nadia.” Nadia menahan pergelangan tangan Nikolai dengan erat. “Aku akan ikut denganmu. Kau tidak berhak untuk melarangku.” “Aku berhak melarangmu karena aku adalah pemimpin Bratva.” Nadia meremas pergelangan tangan Nikolai semakin erat. “Apa kau lupa siapa yang memberimu kesempatan untuk menempati posisi itu? Kau seharusnya berterimakasih kepadaku.” Sesungguhnya, Nadia tidak ingin membawa-bawa permasalahan keluarga dalam debat mereka, namun Nikolai yang lebih dulu mengungkit tentang posisi kepada Nadia. Di situasi yang biasa, Nadia tidak akan tersinggung dengan hal itu. Ia sendiri tidak terlalu peduli dengan posisi pemimpin. Jika ia memang peduli, maka sudah sejak awal ia akan menerima posisi itu karena memang dia adalah yang lebih berhak daripada Nikolai. Tetapi kenyataannya Nadia malah memberikan posisi itu kepada Nikolai karena ia tahu betapa keras perjuangan Nikolai untuk diakui sebagai keturunan sah ayahnya. Sampai kapanpun, takdir bahwa Nadia lebih berhak untuk kursi pemimpin Bratva tidak akan pernah berubah, tetapi hal itu tidak pernah diungkit sekali pun oleh Nadia kepada Nikolai karena ia tahu hal itu mungkin bisa menyakiti perasaan kakaknya yang berbeda ibu itu. Nadia bisa merasakan aura intimidatif keluar dengan sangat besar dari Nikolai, namun Nadia sudah sangat terbiasa dengan aura tersebut. Seperti, tubuhnya secara alami memiliki fear resistance untuk apapun yang dilakukan Nikolai kepadanya. “Kau mengungkit tentang hal itu.” Nadia terkekeh mendengarnya. “Ha? Bukankah kau yang lebih dulu membicarakan tentang posisimu? Tidakkah kau pernah berpikir bahwa mengungkit hal itu di hadapanku sama seperti tidak menghargai apa yang telah kuberikan padamu? Dan kau berani mengungkit hal tersebut di situasi seperti ini.” “Nadia—” Nikolai hendak menarik kerah pakaian yang dikenakan oleh Nadia, namun telapak tangannya dihentikan oleh Yao Wang yang sejak tadi hanya diam memperhatikan perseteruan kakak beradik di hadapannya. “Tolong hentikan semua ini Tuan Nikolai dan Nona Nadia. Kalian hanya akan membuang-buang waktu.” Nikolai menatap Yao Wang sengit. Tidak pernah sekali pun dalam hidup Nikolai ada yang pernah menghentikannya bertengkar dengan Nadia. Bahkan Slava yang selama ini berperan sebagai ayah pengganti mereka tidak pernah berani menginterupsi mereka. Yao Wang yang notabene bukan bagian dari Bratva berani melakukan hal tersebut. “Tuan Nikolai, tolong biarkan Nona Nadia bergabung. Saya yang akan menjaganya dengan nyawa saya sendiri.” Semuanya terkejut mendengr deklarasi Yao Wang yang tiba-tiba. Pria Asia itu tidak pernah mau mengorbankan nyawa jika itu bukan untuk Bosnya sendiri yaitu Liu Jia Li, tetapi sekarang ia tanpa ragu mendeklarasikan perlindungan kepada Nadia dengan nyawanya sendiri. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD