Discussion

1303 Words
Sejak Liu Jia Li datang bersama Tao, Yao, dan beberapa bawahan mereka yang setia, Nikolai menjadi lebih sibuk daripada biasanya. Bratva tidak pernah mengingkari janji, seluruh organisasi mafia tahu itu. Menghadapi Liu Yantsui bukanlah perkara mudah, apalagi karena pria itu berhasil memporak-porandakan Dragon’s Claws hanya sesaat setelah dia tiba-tiba datang. Dia diberitakan mati di Taiwan sebelumnya, dan entah bagaimana dia berhasil kembali dalam keadaan hidup seolah berita kematiannya di Taiwan hanyalah tipu muslihatnya saja. Seperti, Liu Yantsui sengaja memalsukan kematiannya ketika di Taiwan untuk menunggu saat yang tepat menyerang Dragon’s Claws dan mengambil alih segalanya dari Liu Jia Li. “Nadia?” Panggil Nikolai dari balik pintu kamar. “Pertemuan keluarga.” Nadia mengangguk. Ia tidak menyadari kedatangan Kakaknya ketika asyik mengorek informasi mengenai kehidupan pribadi Yao Wang dari Liu Jia Li. Segera Nadia berpamitan kepada Liu Jia Li dan menyusul Nikolai ke ruangan bawah tempat di mana setiap rapat Bratva dilaksanakan. Sebenarnya yang disebut dengan pertemuan keluarga tidak benar-benar hanya keluarga. Anggota keluarga Grigorev hanya Nikolai dan Nadia saja yang berada di Macau. Biasanya, ketika Nikolai sudah mengatakan tentang pertemuan keluarga, berarti ada hal penting yang hendak didiskusikan olehnya. Nikolai tampak tergesa-gesa setelah kembali dari menyelidiki sesuatu yang berkaitan dengan Liu Yantsui. Nadia menebak-nebak bahwa penyelidikan ini tidak berjalan dengan lancar karena wajah Nikolai tampak tidak bersahabat ketika datang. Di ruang pertemuan itu, Nikolai, Slava, Yao Wang, dan beberapa orang dari Dragon’s Claws berkumpul untuk berdiskusi. Jujur saja, Nadia sedikit kaget karena Nikolai tidak melibatkan Jia Li dalam diskusi ini melainkan Yao Wang. Nikolai membuang napas kasar. “Aku akan mengatakannya dengan singkat, Liu Yantsui mendapat dukungan yakuza dari Kobe. Jika aku tidak salah memperkirakan, dia adalah orang yang sama dengan pria yang sempat bermasalah dengan Jia Li di masa lalu.” Yao Wang melebarkan matanya. “Kobe? Akiyama Toshiro?” Tanyanya. Nikolai mengangguk sebagai jawaban. Nadia bisa melihat wajah-wajah tegang bawahan Jia Li semakin tampak horor usai mendengar nama itu. Nadia tentu tahu siapa Akiyama Toshiro. Dia juga bisa dibilang menjadi salah satu nama dalam cerita pertemuan Nadia dengan Jia Li, termasuk saingan Nikolai dalam mendapatkan Jia Li karena entah bagaimana ceritanya ketua Dragon’s Claws itu bisa menyukai seorang yakuza dari Kobe.  Dalam enam bulan sekali, sekumpulan Bos mafia dari seluruh dunia akan berkumpul di kapal pesiar dan mengadakan jamuan makan malam bersama-sama. Mereka adalah Bos-Bos elit yang tergabung dalam satu perkumpulan dengan tujuan untuk menerapkan kedamaian pada bisnis mereka masing-masing. Setiap organisasi memiliki wilayah perdagangan dan kekuasaan. Dengan mengadakan pertemuan itu setiap enam bulan, masing-masing pihak bisa mengetahui mana dari mereka yang melanggar kesepakatan. Setahun yang lalu adalah pertama kalinya Nadia ikut dalam acara itu. Ia benar-benar kikuk ketika berhadapan dengan para mafia menyeramkan dari berbagai Negara, dan satu-satunya yang menarik perhatiannya adalah seorang Bos mafia Hong Kong berambut panjang dengan wajah sangat indah. Berbeda dengan lainnya yang memakai setelan jas rapi, Liu Jia Li tampil dengan  cheongsam bermotif bunga peony. Jujur saja, Nadia tidak ingin mengingat hari itu karena terjadi tragedi cukup besar yang membuat perkumpulan mafia mereka menjadi renggang sejak saat itu. “Akiyama Toshiro…” Gumam Nadia pelan. “Mengapa dia mendukung Liu Yantsui? Maksudku, Liu Yantsui dikabarkan meninggal di Taiwan lebih dari setahun yang lalu. Keuntungan apa yang dia lihat dari membantu bájingan sepertinya?” Nikolai menghela napas. “Mungkin karena konfliknya dengan Jia Li.” “Alasan semurah itu? Wow, aku baru tahu seorang Akiyama Toshiro mengutamakan emosi lebih dari keuntungan yang akan ia dapatkan.” “Sejujurnya aku tidak tahu alasan sebenarnya, Nadia.” Nikolai menggaruk tengkuknya. “Tetapi jika aku berasumi, maka hanya itu yang ada di pikiranku. Dia juga bukannya tidak mendapatkan keuntungan sama sekali. Sekuat apapun Liu Yantsui saat ini, itu semua semata-mata karena bantuan Akiyama Toshiro dan anggotanya. Ketika urusan mereka selesai dengan Jia Li, Akiyama akan berbalik menyerang Yantsui dan mengambil keuntungan yang bisa dia dapatkan. Jangan lupakan jati diri kita semua, Nadia.” Nadia terdiam. Tentu saja ia tahu bahwa orang-orang seperti mereka tidak mengenal namanya kesetiaan secara sepenuhnya. Ketika ada kesempatan untuk mengambil keuntungan, mengkhianati rekan bukan lagi hal yang tidak biasa. Nadia sudah terlalu terbiasa dengan hal-hal licik seperti itu. “Apakah ini alasan mengapa kau tidak melibatkan Jia Li gege dalam diskusi?” Nikolai mengangguk. “Lagipula aku tidak berniat membuatnya bertemu dengan Akiyama lagi.” “Master Jia Li akan membenci anda jika dia tahu apa yang anda lakukan.” Sahut Yao datar. Nikolai melirik tidak suka kepada pria Asia di sampingnya. Yao Wang adalah satu-satunya kepercayaan Jia Li sejak dulu. Bahkan jika di dunia ini hanya ada Nikolai dan Yao, Jia Li sudah pasti akan lebih mempercayai Yao. Tidak ada alasan bagi Jia Li mempercayai Nikolai meski yang bersangkutan sudah mengatakan berkali-kali tentang rasa sukanya kepada Jia Li. “Aku tidak butuh peringatan dari pengawal sepertimu.” “Master Jia Li ada dalam tanggung jawab saya.” “Oh ya? Seseorang dengan posisi rendahan sepertimu tidak pantas untuk—“ Nadia menggebrak meja kemudian membuang napas kasar. Meski kejadian seperti ini bukan pertama kalinya, Nadia tetap merasa tidak suka. Perdebatan mereka lebih seperti rival cinta yang sedang memperebutkan pujaan hati yang sama, dan Nadia benci dengan pikiran itu. Ia tidak mau Yao Wang sampai menyukai Jia Li, karena itu artinya tidak akan pernah ada kesempatan untuknya. “Bisakah kita berdiskusi dengan damai tanpa melibatkan perasaan pribadi? Mengapa setiap kalian berkumpul selalu perdebatan tidak penting yang terjadi? Sebenarnya kalian serius atau tidak menyelesaikan masalah ini, hah?” Seluruh orang di ruangan terdiam mendengar bentakan Nadia, bahkan Nikolai langsung meminta maaf kepada Adiknya. Nadia tahu mereka dalam kondisi psikis yang tidak baik-baik saja. Yao Wang mengkhawatirkan Jia Li serta organisasi mereka, sementara Nikolai mengkhawatirkan kondisi Jia Li yang tertekan pasca serangan tiba-tiba Liu Yantsui. Tao bahkan belum juga sadar padahal dengan anak itu suasana hati Jia Li akan lebih baik. “Okay, jadi bagaimana rencana kita?” Diskusi tentang rencana menjatuhkan Liu Yantsui berjalan berjam-jam. Nadia harus mendengarkan segalanya dengan seksama atau ia akan tertinggal informasi. Menyerang organisasi lain bagaikan perang, jika tidak memahami strategi dengan baik, maka kematian lah yang akan mereka temui. Strategi yang mereka susun berakhir dengan keputusan bersama. Orang-orang Dragon’s Claws segera keluar dari ruangan itu usai Nikolai mengomando mereka. Nadia dan Yao menjadi orang terakhir yang keluar dari ruangan itu, dan tentu saja Nadia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan berbicara dengan Yao yang datangnya sangat-sangat jarang. “Yao! Mau menemaniku berlatih menembak?” Tanya Nadia dengan ceria. Ia mengapit lengan Yao dengan erat, membuat pria itu tidak bisa melepaskan diri dari Nadia. “Saya harus menemui Master Jia Li.” Jawab Yao singkat. Nadia mengernyit mendengarnya. “Mengapa kau mengubah cara bicaramu menjadi formal padaku? Tidak biasanya.” “Seperti yang Tuan Nikolai bilang, level saya lebih rendah dari anda dan Tuan Nikolai, saya pikir sudah sepantasnya untuk bersikap lebih sopan.” Nadia mendecak. “Tidak, kau melakukan ini untuk menciptakan jarak di antara kita ‘kan?” Nadia kemudian tertawa hambar. “Ah, susah sekali membuka hatimu untukku. Okay, aku akan membiarkanmu menemui Gege saat ini, mungkin kalian butuh membicarakan hal-hal penting mengenai Dragon’s Claws.” Nadia segera melepaskan pelukannya pada lengan Yao. “Kalau begitu saya permisi, Nona Nadia.” Yao membungkuk kecil. Nadia mengangguk sebagai respon, memandang kepergian Yao sampai pria itu menghilang di belokan. Sebuah helaan napas kembali lolos mengiringi rasa berat di sekitar dadanya. Selalu saja seperti itu. Apakah Nadia benar-benar tidak menarik untuk sekadar dilirik Yao Wang? Mengapa pria itu terus mengabaikannya?  Sudah berapa kali Nadia meneriakkan rasa cintanya kepada Yao sejak pertama kali ia sadar tertarik dengan pria itu? Sudah berapa banyak pula Yao mengabaikannya? Terkadang Nadia merasa benar-benar ingin menyerah saja dan berusaha menghapus rasa cintanya. Sayang sekali tidak semudah itu melakukannya. Masih banyak waktu untuk membuat Yao melihatnya, dan masih terlalu dini pula untuk menyerah dengan perasaan itu. ***  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD