"Panti asuhan?" tanyanya saat melihat papan nama yang terpasang di teras bangunan. "Iya kak, salah satu anak yang membully titania ada didalam." Derta, yang memang sadari tadi mengikuti pengarahan Deliana untuk pergi ke suatu tempat kini memperlihatkan wajah bingungnya. "Engga mungkin, mereka bertiga itu semuanya orang berada. Bahkan dulu mereka ingin membayar ayah aku untuk bungkam tetapi ditolak." tentu saja ia masih mengingat hal itu, apalagi saat lulus smp Derta kembali membahas hal itu dengan Hendrik dan ayahnya hanya mengatakan biarkan saja, biarkan mereka menjalani kehidupannya masalah trauma titania kita akan menemaninya sampai sembuh. "Itukan dulu kak, inikan udah jalan berapa tahun? Sekarang aja keluarga kakak udah mapan engga seperti dulu kan?" jelasnya, matanya mengedar me

