Aleksei dan Luna tiba di sebuah tempat yang temaram. Bahkan cahaya hanya berasal dari lampu kecil berwarna kuning. Tampak seorang wanita sedang menyajikan kopi pada beberapa pelanggan. "Mau minum apa Bang?" tanya salah satu pelayannya. "Minum di ruangan," jawab Aleksei santai menunjukkan sebuah kartu. Sebuah tanda pengenal yang berwarna hitam bercorak putih. Pelayan itu tersenyum lalu mempersilahkan Aleksei dan Luna terus melangkah. Tanpa banyak bicara wanita itu langsung membuka sebuah pintu yang di dalamnya ada ruangan kosong hanya berisi kasur dan meja layaknya penginapan. "Silahkan," ujarnya saat kasur itu disingkirkan begitu mudah. Nampak sebuah kotak segi empat berbahan metal, mengkilat. Hanya dengan sebuah tombol, metal itu terbelah. Dan tampaklah tangga. Aleksei melompat lal

