Jantung Luna berdebar kencang. Ia tahu apa yang akan Aleksei katakan. Rekaman cctv rumahnya telah diserang secara digital. Itu artinya, sosok itu bukan orang sembarangan. Semua ini pasti sudah terencana. "Aku akan perlihatkan wujud Mexzo padamu. Sebentar," ujar Aleksei mengeluarkan tablet dari ranselnya. "Aku tak pernah melihatnya. Dia tak pernah membeli senjata padaku," ujar Luna ketika memindai wajah sosok yang tampak di layar. "Karena peperangannya adalah otak bukan senjata," timpal Aleksei. Luna memilin jemari bersamaan dengan dingin yang menjalar di seluruh tubuhnya. Bukan karena takut dirinya yang akan kembali bertarung dengan sosok yang misterius itu. Sungguh bukan. Tapi nasib anaknya? Bagaimana anaknya yang masih berusia 3 tahun itu di tangan seorang monster? Monter yang bis

