Dengan cepat Luna langsung meremas rahang gadis itu. Mulut Karmila mencucu membentuk huruf O. Kedua mata gadis itu melotot bersamaan dengan wajahnya yang memerah. Semua terjadi begitu sangat cepat hingga Karmila seperti kehilangan akal. "Jangan terus pancing kemarahanku. Aku sedang bersusah payah meredam iblis dalam diriku. Suamiku saat ini berjuang hidup, peliharaan kesayanganku sedang sekarat dan anakku tidak kuketahui di mana keberadaannya. Aku masih berdiri sangat tegak seperti ini adalah sebuah keajaiban. Kau kuhormati sebagai sahabat suamiku. Jadi jangan gerakkan bibirmu lagi padaku atau kupatahkan lehermu!" Luna menghempaskan wajah Karmila dengan kasar. Karmila berusaha berdiri tegak. "Kau begitu jumawa. Sadarlah Nyonya Angel yang terhormat. Kau memang membawa kesialan bagi ora

