"Apa maksudmu, Lau?" tanya Swift tidak mengerti. Surat ancaman di loker? Laudia tidak pernah membahas ini sebelumnya. "Cewek sialan ini telah mengirimiku surat ancaman beberapa kali. Butuh waktu lumayan lama sih untuk mengetahui dia pelakunya tapi pada akhirnya aku bisa menangkap orang yang berani bermain-main denganku." Laudia menatap Euna sinis. "Wah, punya nyali juga kau. Bagaimana kalau aku juga ikut bermain dengannya, Lau? Akan ku buat manusia satu itu kapok." desis Swift arogan. Laudia yang mendengar ucapan sahahabatnya itu hanya tersenyum kecil. Dia tahu bahwa Swift tidak akan terima kalau dirinya dikirimi surat ancaman. Makanya dia tidak menceritakan kejadian yang menimpanya ke sahabatnya itu. "Nggak usah, cil. Biar aku saja yang memberinya pelajaran." Swift menghela nafas k

