Episode 33

1067 Words

Suasana kelas yang sepi amat menenangkan bagi Hana. Melepaskan penatnya yang terasa semakin menghimpit. Baru sekali seumur hidup, Hana merasa sangat buruk. Berjuang keras, usaha keras, tetapi hasil yang didapat tetap tak maksimal. Kadang Hana berpikir, kenapa ia tak bisa seperti orang lain? Jujur, Hana iri pada Yudha, pada Raka, apalagi pada Saila. Bukankah menyenangkan menjadi mereka yang memiliki otak cerdas? Semua orang takkan meremehkanmu, begitu pikir Hana. Hana juga sering kali iri pada Yovie, kakaknya. Hana pikir, apa yang tak ia miliki? Hidupnya terlihat santai, tetapi semua baik-baik saja, seolah segala sesuatu berada di genggamannya. Juara kelas, masuk Universitas paling bagus, memiliki banyak waktu luang untuk kencan dan main game, juga jarang diprotes Mama Papa. Sungguh jauh d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD