Hamil

966 Words

Kayla duduk di sofa, wajahnya masih kusut. “Kok bisa Arka dipecat?” tanyanya dengan nada tak percaya. “Mungkin dia buat salah,” jawab Bu Ami pelan, sambil melipat pakaian di pangkuannya. “Nggak, Bu. Aku kerja biasa aja, nggak ada masalah,” sahut Arka cepat, nada suaranya getir. Bu Ami menatap kedua anaknya bergantian, lalu menghela napas. “Ya sudah, mungkin memang belum rezekinya. Kayla, kamu jangan ikut stres, ya.” Kayla memaksakan senyum. “Nggak, Bu. Aku malah mau cari kerja lagi. Biar sementara aku yang bantu keuangan, Arka nunggu kerjaan baru aja.” “Mau ngelamar kemana, Nak?” tanya Bu Ami. “Ke mana aja, Bu. Yang penting bisa punya duit.” Kayla tersenyum kecil, berusaha menenangkan ibunya, padahal dadanya sendiri sesak. Belum lama kemudian, suara motor berhenti di depan rumah. Sa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD