bc

Sugar Pop

book_age18+
4
FOLLOW
1K
READ
HE
second chance
stepfather
drama
bxg
multiple personality
assistant
like
intro-logo
Blurb

"Kamu tidak benar-benar melepas aku pergi rupanya,"keluh Bella,

"Apa kamu fikir, aku akan melepas kamu dengan mudah setelah kita bertemu seperti ini, Bella?" tanya Bian yang membuat Bella kesal.

"Kamu tidak berubah,"

"Ya, aku masih mencintai kamu. Apa kamu akan percaya dengan kata-kata itu, Bella?"

Arabella Khalisa bertemu dengan Fabian Mahasura, pria yang pernah menjadi bagian masa lalu Bella. Fabian merupakan, cinta pertama Bella yang pernah memupuskan hati Bella. Kini, Fabian kembali dan mengusik ketenangan Bella, menjadikan Bella sebagai pasangan kontrak yang membawa Bella dan Bian mengukir kisah manis di dalam kehidupan mereka berdua.

Akankah, Bella membuka hati untuk Bian? Pria yang mampu membuat dunia Bella berwarna seperti sedia kala?

chap-preview
Free preview
Pagi
"Bella!" panggil Lita, "Hm," "Bell, lihat tuh banyak cowok ganteng, anak kuliahan di sini tajir melintir, ya Bel. Hoki banget aku bisa kerja di minimarket yang ada di depan kampus," kata Lita yang merasa pagi-nya luar biasa, "Ya," "Bella, kenapa kamu cuek banget, sih!" tegur Lita yang membuat Bella menatap sahabatnya malas, "Aku habis lembur Lita, kamu masuk shift siang dan baru saja akan memulai pekerjaan kamu. Sedangkan aku, aku belum bisa pulang sampai pamflet yang aku bawa ini habis," keluh Bella yang menatap lembaran pamflet yang masih menumpuk di tangannya. "Jangan mengeluh, kita ini sedang mencari pundi-pundi rupiah untuk keluarga kita," kata Lita yang memberikan motivasi kepada sahabatnya. "Ckckck, kamu sedang menyemangati diri sendiri?" tanya Bella, yang membuat Lita mengerucutkan bibirnya. Bella meninggalkan Lita yang hanyut di dalam dunianya, Bella ingin segera kembali ke rumah dan bertemu dengan Ben, adik laki-lakinya. Bella memiliki pengalaman buruk dengan 'keluarga', sehingga apa yang dikatakan Lita tidak mengubah Bella untuk merutuki nasibnya. Bella bukan seorang gadis yang lahir dari keluarga berada, ayah dan ibunya menikah lagi dan tidak menganggap keberadaan Bella. Saat ini, Bella harus berjuang hidup bersama adiknya yang masih berumur 8 tahun. Ayah Bella pergi bersama ibu tirinya dan meninggalkan Bella dengan adiknya yang baru saja berusia 7 bulan, disaat anak seusianya sedang menikmati masa SMA yang indah, Bella sibuk mengurus adiknya sembari bekerja dan sekolah. Bella tidak pantas mengeluh, kehidupannya lebih baik daripada orang-orang yang tidak memiliki tempat bernaung. Bella membatasi diri dari dunia luar, mengubur mimpinya untuk melanjutkan jenjang pendidikan di universitas, Bella memilih untuk bekerja sebagai karyawan minimarket selepas masa sekolah. Bella mulai menata hidupnya dengan sang adik, namun tak banyak juga yang mencibir kehidupan Bella, dan mengatakan jika Bella memiliki seorang anak di luar nikah. Bella hanya bisa tersenyum, dan mengabaikan semua itu. Tuhan memiliki rencana yang indah untuk Bella, Bella yakin itu. "Bell," panggil Lita yang memberikan paper bag ke tangan Bella, "Apa ini?" tanya Bella yang menatap curiga Lita, "Cemilan buat Ben, sekarang kan gajian, aku janji belikan dia snack dan cokelat," jawab Lita sembari tersenyum manis, "Jangan terlalu memanjakan, Ben. Aku nggak suka," "Tsk, kenapa kamu selalu seperti itu? Ben itu sudah aku anggap seperti adik aku sendiri," rajuk Lita, "Terima kasih," "Jangan terlalu berlebihan, kita bersahabat sudah lama, jadi jangan anggap aku seperti orang lain," pinta Lita,"Oh iya, besok kamu ada meeting area di DC, kamu mau datang?" tanya Lita yang mengkhawatirkan kondisi Bella. Bella menganggukkan kepala, "Ya, kamu tahu benar kalau aku harus datang. Store kita masuk ke dalam store percontohan, bisa dikukus hidup-hidup sama Pak Anggun kalau aku tidak datang," kata Bella yang membuat Lita tersenyum. "Ya, kamu karyawan tauladan kesayangan Pak Anggun," cibir Lita, "Jangan bergosip! Aku dan Pak Anggun itu seperti saudara, terlebih lagi isterinya sangat baik, kamu jangan buat gosip murahan, atau aku akan menghanguskan masa cuti kamu," ancam Bella yang membuat Lita mengatupkan kedua telapak tangannya, "Ampun, janganlah, cuti tahunan sangat berarti," rajuk LIta yang membuat Bella terkekeh. "Aku pulang dulu, nanti kalau ada kendala kamu telfon saja." kata Bella yang membuat Lita menganggukkan kepala. Bella segera mengambil tas ransel di loker, kemudian dia segera keluar dari tempat kerja. Hari ini tubuh Bella sangat lelah, Bella ingin segera tidur dan bergerilya di pulau kapuk. Sayangnya, apa yang Bella inginkan hanya sebuah angan. Ketika Bella ingin naik ke atas kuda besi kesayangannya, terjadi sebuah kecelakaan di depan minimarket tempat Bella bekerja. Bella mengurungkan niatnya untuk pulang dan berlari ke tempat kejadian perkara. Bella membantu seorang pria yang berada di kursi kemudi, tangan pria itu berdarah. Bella membuka pintu mobil dan memapah pria itu untuk keluar dari dalam mobil. Untungnya, pria itu tidak terluka parah. "Apa kita perlu ke dokter?" tanya Bella yang belum menatap lawan bicaranya, "Tidak usah, aku baik-baik saja. Jika kamu tidak keberatan, kamu bisa membantu aku untuk mengobati luka ini," pinta pria itu. Suara yang familiar di telinga Bella, membuat Bella mengadahkan wajahnya, sejenak Bella tertegun, pria yang pernah dekat dengan Bella berada di hadapannya sembari tersenyum,"apa kabar, Bella?" tanya pria itu, "Baik," jawab Bella singkat sembari meletakkan tangan pria itu, dan mencoba menghindari tatapan pria yang paling Bella hindari, Fabian Mahasura, alias Bian. "Kamu mau kemana?" tanya Bian, "Pulang, jam kerja aku sudah selesai," jawab Bella cuek, "Bukankah kamu mau membantuku untuk mengobati luka ini?" tanya Bian sembari memperlihatkan tangannya yang berdarah. Bella menghela nafas panjang, menatap Bian yang tampak mengiba,"tsk, kenapa aku harus bertemu dengan kamu," gerutu Bella yang kini membantu Bian berdiri dan membawa Bian ke kursi rest area yang berada di depan minimarket tempat dia bekerja,"kamu tunggu di sini, aku akan membeli obat dan plester luka untuk kamu," pinta Bella yang disambut dengan anggukan kepala Bian. "Hm, baiklah," kata Bian sumringah, Bella masuk ke dalam minimarket, membuat Lita mengernyitkan dahi melihat kedatangan atasannya yang datang secara tiba-tiba,"kamu nggak jadi pulang, Bell?" tanya Lita yang merasa penasaran dengan kedatangan Bella, "Belum, kamu dari mana saja, apa kamu tidak mendengar keributan dari luar? Ada kecelakaan di depan, aku membantu korban kecelakaan itu, kebetulan dia temanku," jawab Bella sembari menyerahkan beberapa barang yang dia butuhkan untuk ditransaksikan di meja kasir. "Eh, aku baru tahu kamu seorang yang peduli dengan hal itu," "Jangan mulai, aku harus segera pulang, Ben menungguku," kata Bella yang mengambil barang-barangnya setelah melakukan pembayaran. Bella segera keluar dari minimarket, dia memberikan sebotol air dingin untuk Bian,"terima kasih," sahut Bian. Bella mengambil alih tangan Bian yang terluka, Bella mengoleskan sedikit alkohol untuk membersihkan bakteri, membuat Bian meringis kesakitan,"maaf, ini agak sakit, setelah ini lukanya akan aku balut dengan perban," ungkap Bella yang membuat Bian menganggukkan kepala secara patuh, tidak butuh waktu lama bagi Bella untuk membersihkan luka yang berada di tangan Bian. "Terima kasih," kata Bian lagi, "Hm, sama-sama. Aku sudah melakukan tuugasku. Aku pulang dulu, Bian" pamit Bella. Lagi-lagi Bian tidak rela melepas kepergian Bella, membuat Bian merengkuh tangan Bella dan menghentikan Bella yang bergegas ke arah motor matic yang terparkir tidak jauh dari mereka duduk, "Ada apa?" "Apa kamu bisa mengantar aku pulang? Mobilku baru saja diangkut truk derek," jawab Bian yang membuat Bella menghela nafas panjang, "Kamu tidak benar-benar melepas aku pergi rupanya," keluh Bella, "Apa kamu fikir, aku akan melepas kamu dengan mudah setelah kita bertemu seperti ini, Bella?" tanya Bian yang membuat Bella kesal. "Kamu tidak berubah," "Ya, aku masih mencintai kamu. Apa kamu akan percaya dengan kata-kata itu, Bella?"

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
100.6K
bc

Tentang Cinta Kita

read
191.8K
bc

Siap, Mas Bos!

read
14.3K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
207.9K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.8K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook