`3` KEANEHAN

1031 Words
Dring~ Nada dering ponsel tanda bahwa sebuah pesan baru saja masuk. Adeline bangun dan berbalik ke arah sumber suara itu. Dia mengambil ponselnya dan membuka sebuah pesan yang dikirim oleh no tidak dikenal. [Kamu selamat rupanya...kenapa tidak mati aja? Itu lebih bagus.] Siapapun yang membaca pesan itu pasti akan mengamuk ataupun perasaan mereka akan tertekan. Berbeda dengan gadis itu, dia langsung membalas pesan anonim itu. "Kamu saja yang mati orang aneh." Setelah mengirim pesannya itu, gadis itu tidak tidur lagi. Hari sudah pagi,tapi tidak ada pelayan yang datang membangunkannya. Dia menebak ini pasti perintah kedua orang tuanya yang meminta agar siapapun tidak menganggunya. Bersiap mandi, dia turun dari kasur dan berjalan pergi. "Apa!?" Dia terkejut saat sebuah benda putih terbang dan muncul didepannya. Dia langsung bersiap meninjau benda itu, saat suara manis dan mungil muncul. [Selamat pagi, Host!] "........" Adeline menggosok kedua matanya lalu memukul-mukul kedua telinganya. Dia beranggapan masih dalam mimpi atau salah dengar tadi. Sayangnya, didepannya benar-benar nyata. [Saya sistem khusus antar dimensi yang bertugas membantu anda selama menjalankan misi, Host!] Binatang berbentuk seperti kucing dengan perpaduan rubah putih. Mata birunya yang berkilau indah seperti langit cerah. "Apa kamu...nyata?" Raorao mengembungkan pipinya. Bulu lebatnya tidak menganggu pergerakan binatang itu. Raorao lebih dekat dengan wajah Adeline. [Selamat atas kehidupan kedua anda. Saya adalah telur yang anda bawa lari dari Lab saat itu. Para ilmuwan menciptakan saya untuk digunakan sebagai transportasi antar jiwa-dimensi. Karena kamu sudah menyelamatkan Raorao, maka mulai sekarang aku akan menganggap mu sebagai tuanku!] Adeline menatap binatang itu dengan cermat. Dia mengerti isi percakapannya, tetapi tidak ada komentar. Bagaimanapun saat menjadi pembunuh, dia sudah melihat banyak binatang hasil percobaan yang aneh dan gila. Rao ini lebih baik dari mereka, bahkan bisa bicara. "Apa tujuanmu menempel denganku?" tanya Adeline sambil menyentuh dagu binatang mungil itu. [Anda pasti sudah tahu jika dunia saat ini adalah sebuah buku,kan. Tugasku adalah membantu memberikan serangan balik pada Pemeran utama wanita. Keseimbangan dunia akan baik jika semuanya berjalan dengan baik. Mama bisa hidup dan melakukan apapun sesuka hati, asal tetap membuat Pemeran utama wanita kehilangan roh cahaya tuhan ditubuhnya!] "Terdengar menyenangkan." Rao menggerakkan tangannya dan memukul layar didepan. [Pemeran wanita : Alina Putri Roh Cahaya : 95℅ Status : Sempurna] Melihat dengan teliti layar itu,gadis itu perlahan berbalik ke arah Rao. "Apa yang harus kulakukan?" Adeline tidak menolak tugas apapun yang bisa membuat pemeran wanita dalam masalah, dia akan membuat siapapun yang sudah berbuat salah akan membalas setiap perbuatan mereka. [Hancurkan dia! anda bisa membuatnya kehilangan cahaya dalam dirinya, maka semua akan baik!] Adeline menekan tombol setuju. Tubuhnya mulai merasakan perasaan aneh, seakan sumber kekuatan baru mengisi dirinya. "Bagaimana dengan pemeran utama pria?" Dia akan membalaskan semua dendamnya dengan rata. Tetapi, Rao malah menunjukkan padanya monitor lain. [Pemeran utama pria : Zack William Status : - Perasaan pada Host : -50℅] Adeline merasa ada yang aneh dengan pemberitahuan sistem kali ini. "Ada apa dengan rasa suka itu? Sebegitu benci itukah dia?" [Sepertinya ada hal yang terjadi, menyebabkan perasaannya sangat buruk.] "Pantas saja bocah itu tidak menjenguknya," umpat gadis itu. Dia tidak akan memperhatikan layar monitor lagi. Toh, dia tidak peduli dengan perasaan siapapun. **** Adeline membawa hewan manis itu untuk turun bersamanya. Di lantai bawah sudah ada Ibu dan ayah yang menikmati menonton tv bersama. "Pagi." Ibunya menengok ke belakang saat mendengar suara manis putrinya. Dia langsung bangkit dan berjalan ke arah gadis itu, sampai disana dia membawa putrinya untuk duduk di sofa juga. "Hari ini mama akan mengajak Adeline keluar. Papa ada rapat sebentar lagi. Adeline mau kan ikut?" Adeline mengangguk patuh. "Iya,ma." "Yipii!!" Ibunya berseru kegirangan. Ibu sangat ingin mengajak putrinya keluar bersama sejak dulu, sayangnya gadis itu dulu sangat sibuk mengejar pria,jadi tidak punya waktu untuk keluarganya. Adeline melihat ke arah ponselnya dan tidak ada pesan lain dari nomor asing itu, dia menyeringai sinis. Lalu kembali tersenyum manis saat ibunya memandang ke arahnya. "Kya! Putriku sangat manis!" Adeline hanya terkekeh karena kehebohan ibunya. Dia menatap dirinya dan mengangguk puas, sosoknya benar-benar bagus. Keduanya keluar menggunakan mobil mewah. Sampai di sebuah mall besar dikota, keduanya turun. Saat orang-orang melihat keduanya mereka seperti melihat model terkenal. Satu memiliki sosok tinggi dan anggun, yang satunya lagi terlihat muda dan wajahnya imut. "Ibu...kita mau belanja?" "Benar sekali! Ibu sudah menantikan momen ini sangat lama." Ibunya membawa Adeline mengunjungi semua toko untuk perempuan. Adeline melihat sebuah toko yang menjual pakaian pria, dia menarik tangan ibunya. "Ibu...aku mau beli baju disana." Ibu melihat arah yang ditunjuk oleh putrinya dan langsung terdiam saat tahu bahwa itu toko yang menjual pakaian jas pria. "Adel...Ibu nggak larang kamu jatuh cinta atau memberikan pakaian untuk pria itu, tetapi Ibu tidak ingin kamu terjerat dalam perasaan buta ini lagi." Adeline melihat raut wajah sedih wanita itu, hatinya terasa sakit juga. Dia memeluknya dan berusaha membuatnya tenang. "Ibu...aku bilang sudah melupakan perasaan ku padanya. Lagipula pakaian ini untuk ayah." "Ayahmu?" "Um," jawab Adeline sambil mengangguk. "Jadi, bisakah kita masuk?" "Tentu saja." Saat memilih pakaian yang cocok untuk ayahnya. Adeline langsung tertuju pada jas hitam yang ada beberapa langkah darinya. Dia berjalan dan melihat teliti pakaian itu, sesaat kemudian dia puas. "Aku ingin setelan ini." Pegawai disana buru-buru mengemas pakaian dan memberikan kantong belanja padanya. "Semoga hari anda menyenangkan." Adeline tersenyum sesaat mendengar ucapan pegawai itu. "Iya, hatiku sangat menyenangkan." ***** Di lantai paling atas Mall itu, sosok pria dengan jas putih berdiri menatap layar monitor yang menampilkan sosok Adeline yang sedang mengobrol dengan ibunya. Mata pria itu dingin saat melihat gadis itu tertawa riang disana. "Ada yang aneh." Zack yang melihat perilaku Adeline perlahan curiga. Dia tahu bahwa Adeline sangat tidak suka pergi ke tempat ramai, apalagi mall. Dia ada disini hanya untuk mengamati mall ini beroperasi, tetapi yang mengejutkan adalah dia melihat Adeline. Wajah gadis itu terlihat ceria dan tawa dari bibirnya masih ada. Entah apa yang mereka bicarakan sampai dia tertawa begitu bahagia. Zack juga sedikit bingung saat beberapa hari ini tidak mendapatkan pesan dari Adeline yang biasanya akan mencarinya ataupun berusaha dekatnya dengannya di setiap kesempatan. Zack pikir dia marah padanya dan sedang ingin bersikap acuh, tetapi itu tidak membuatnya tertarik. Sampai dia melihat gadis itu di mall, dia mulai sedikit gelisah entah kenapa. -Bersambung-

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD