14

1607 Words

"Dia di ruangan kelas VIP? Wow." Aydin berkata dengan nada kagum bercampur sinis. Sebelum dia mengucapkan terima kasih sembari melempar kedipan mata pada perawat yang bertugas berjaga di bidang informasi umum, dan berjalan lurus. Ekspresi Aydin yang semula hangat, berubah dingin. Saat tangannya yang terkepal tersembunyi di saku celana, dan saat Aydin berjalan. Menemukan ruangan Aida Nahira dirawat. Sebelum Aydin mengetuk pintu, dia menemukan celah pintu yang sedikit terbuka. Aydin mendorongnya pelan, menyadari bahwa Nato Azda berdiri memunggungi pintu, dan Nahira yang duduk sembari menatap ke luar jendela dengan tangan yang masih terpasang selang infus.  "Kau berjanji untuk menuruti semua apa keinginanku, kan?" Aydin mengangkat matanya dari lantai dingin tempat kamar itu berada. Saat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD