Manusia Tampan dari Mars

1100 Words

Faraz lelaki yang mana pernah menjadi adik tingkatnya saat sekolah di NYC itu memang agak sedikit hebring kalau bertemu wanita cantik. El tidak heran. Dulu dia lebih suka main-main dibanding sekolah dengan benar. Terakhir El dapat kabar kalau dia bekerja di salah satu perusahaan swasta di NYC. "Bang, kayaknya lo tambah ganteng aja. Coba kalau kakak gue belum nikah. Mungkin gue bakal jodohin kalian," ujar Faraz begitu duduk di sofa. El tersenyum. "Terima kasih, tapi itu nggak perlu. Gue sedang berusaha mendekati seseorang." "Wow, benarkah? Siapa? Sekretaris lo itu bukan?" tanya Faraz antusias. "Ya, bukanlah. Ngaco." Faraz menyeringai. "Kalau gitu, dia buat gue aja gimana, Bang?" Kedua alisnya naik turun. El terkekeh seraya menggeleng tak habis pikir. "Lo mau minum apa?" "Kopi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD