Perkara Jodoh

1102 Words

"Siapa Ryan, Za?" tanya Euis begitu Za kembali ke unit. "Bukan siapa-siapa, Ambu. Hanya teman." Za terus saja jalan melewati ibunya menuju kamar. "Kelihatannya baik, ya, dia." "Seseorang nggak bisa dinilai hanya dengan kelihatannya." "Katanya kamu udah punya pacar, mana? Kok nggak dikenalin ke Ambu?" cecar Euis. Bagaiman Za bisa lupa? Dia menolak Marlon dengan alasan sudah punya pacar di Jakarta kan? Ribet banget, sih. "Sebenarnya Za udah putus dari pacar Za. Aku mandi dulu, Ambu." Euis tampak menghela napas berat. "Kalau sudah mandi. Makan, ya." Euis terus memandangi punggung anaknya sampai menghilang dari balik pintu. Entah masalahnya apa, dia merasa Za tidak memiliki kesulitan berteman dengan lelaki. Tapi kenapa urusan jodoh, Za masih saja belum tampak antusias? Sebagai se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD