"Jadi soal pacar baru kamu itu benar?" Anita sudah bersandar di pintu kamar El.
El yang sedang memangku laptopnya mendongak. Beberapa saat lalu Celia sudah pulang dijemput supirnya setelah makan malam bersama—garis bawahi—tanpa Thomas. Entah lelaki tua itu ke mana? Mungkin sibuk dengan selingkuhannya.
"Kenapa sih, Ma?" tanya El sambil lalu. Dia kembali fokus pada layar laptop.
Anita mendekat, dan duduk di ujung kaki putranya. "Kapan kamu mau mengenalkannya pada Mama? Jangan membuat Celia menaruh harapan lagi. Kasihan dia. Kalau tahun ini kamu bisa menikah, mungkin gadis itu akan berhenti mengejarmu."
"Mama tau kan kalau aku tidak pernah memberi harapan sama anak itu?"
"Mama tau. Tapi selama kamu masih sendiri, Celia akan terus berusaha. Jadi, siapa namanya?" desak Anita lagi.
Sep
