Ame akhirnya mengambil keputusan yang paling bijak untuk dirinya. Ia mengikuti langkah sang ratu yang mengajaknya untuk mengunjungi suatu tempat. Diirinya jelas saja tidak tahu tempat seperti apa yang akan mereka tuju, harapannya tempat itu bisa menjadi tempat dirinya mengetahui semua hal yang jujur saja sudah membuat batinnya sangat tersiksa. Sejak tadi, Ame dan Ratu Qin juga sama sekali tidak bicara, mereka berdua sangat sibuk dengan pikiran masing-masing, dan kelihatan sekali jika dalam benak mereka sudah banyak pertanyaan yang mungkin tidak mampu untuk dijawab, apalagi diberikan penjelasan. “Ratu … ke manakah akan pergi?” Ame yang sedang berkonsentrasi pada langkahnya mendadak berhenti, ia mengalihkan tatapan, dan melihat Raja Qin yang sedang berjalan seorang diri. Mata Ame denga

