Contract with Mafia
seoul,musim gugur....
Udara yang mulai dingin dan tampak daun daun mulai berguguran,jalanan seoul tampak masih ramai walaupun waktu sudah menunjukan jam 23.00.Tampak pojangmacha dengan tenda berwarna merah banyak didatangi pelanggannya.Udara dingin memang paling enak makan makanan yang panas dan hangat seperti tteokboki,odeng,dan gorengan khas korea yang sudah berjejer rapi di diatas meja dengan uap panas yang masih mengepul.Tampak seorang pria paruh baya sedang melayani pelanggannya yang dibantu oleh putri tunggalnya.Pria paruh baya itu bernama Park ji sung,sedangkan putrinya bernama Park ji won.
Waktu sudah menunjukan pukul 01.30 dini hari,sudah waktunya mereka untuk menutup pojangmacha yang menjadi ladang penghasilan mereka.Mereka mulai menaikkan barang barang untuk berjualan ke atas mobil pic up tua,tampak wajah lelah mereka terlihat jelas.
"Wahh....hari ini cukup melelahkan juga."ucap ji won.
"Apa kau lelah?,besok kau dirumah saja tunggulah ayah pulang."jawab ayahnya.
"Tidak,aku senang bisa membantu ayah."jawabnya sambil senyum.
"Ji won aa pagi pagi kau masih harus bekerja tidak mungkin kau tidak lelah."tutur ayahnya
"Ayah,aku ingin makan ramyeon nanti."ucapnya.
"Baiklah,mari kita pulang sekarang."ajak ayahnya.
Sang ayah lalu menginjak gas mobilnya dan bergegas untuk pulang.Sampainya dirumah mereka lalu menurunkan barang barang mereka ke dalam garasi.Waktu menunjukan pukul 03.00 dini hari tampak mie ramyeon panas sudah siap di atas meja makan.
"Wahh...ramyeonnya sudah siap,terima kasih ayah." ucap ji won.
"Makanlah selagi panas."jawab ayahnya.
Tanpa basa basi ji won lalu melahap ramyeon yang ada di depannya tampak seperti sedang kelaparan.Tiba tiba ji won menghentikan makannya.
"Sepertinya kita dapat banyak malam ini."ucapnya.
"Ya, jika seperti ini terus ayah yakin bisa membayar tunggakan kuliahmu dan kau bisa melanjutkan kuliah lagi."jawabnya
"Ayah..aku tidak apa apa jika tidak kuliah,aku bisa membantu ayah untuk bekerja saja."cetusnya.
"Tidak putriku kau harus mendapatkan kehidupan yang layak,ayah tidak ingin kau seperti ayah dan ibumu kau harus lebih baik dari kami."titah ayahnya .
Sebenarnya ji won sudah mengubur keingannya untuk kuliah,seharusnya dia sudah wisuda tahun ini tapi dikarenakan ibunya dulu yang sedang sakit dan membutuhkan biaya untuk berobat,ji won memutuskan untuk berhenti kuliah dan bekerja di minimarket.Sudah 2 tahun jiwon berhenti kuliah di pagi hari dia bekerja sebagai kasir minimarket dan di malam hari dia membantu ayahnya berjualan.Lelah? sudah pasti tapi dia tidak ingin menunjukan rasa lelahnya di depan ayahnya.Ibunya sudah meninggal 2 tahun yang lalu karena sakit kanker yang dideritanya.Saat ini mereka hanya hidup berdua dengan segala kekurangan dan kelebihan yang mereka miliki.
"Sudah mau menjelang pagi tidurlah.."perintah ayahnya.
"Baik ayah,kau juga harus segera istirahat juga."jawab jiwon.
Pukul 08.00 ...
Tampak jiwon sudah siap untuk berangkat bekerja pagi ini.Dia sudah menyiapkan sarapan untuk ayahnya yang masih tidur didepan tv.Walau masih sangat mengantuk ji won harus segera berangkat bekerja demi untuk meringankan beban ayahnya.Tak lupa dia memakai mantel karena cuaca mulai dingin.
"Ahhh...dinginnya..." keluhnya.
Ji won segera berangkat bekerja.Jam kerjanya adalah pukul 09.00 sampai pukul 19.00, terkandang juga dia harus pulang lebih malam jika teman yang akan menggantikannya datang terlambat.Bisa dibayangkan betapa lelahnya ji won?.
Musim dingin....
braaaaaakkkkkk!!!!!!!!!
Suara seperti ada seseorang yang akan mendobrak pintu.Sontak membuat ayah ji won terkejut.Hari masih sangat pagi dan ji won tampak sedang siap siap untuk bekerja.
ayah ji won mencoba mendekati pintu dan membukanya.Tampak wajah terkejut terlihat di wajah ayah jiwon.Dengan sedikit gemetar dia mulai bersuara.
"Tuann....?."kejutnya.
Tampak beberapa pria dengan jas hitam berdiri di depannya dengan wajah yang sangat tidak bersahabat.
"Kapan kau akan melunasi hutangmu tuan park? ini sudah terlalu lama."gertak salah satu pria berjas hitam itu.
"Maaf tuan saya sedang mengumpulkan uang saat ini dan ternyata itu belum cukup,tolong beri saya waktu lagi."pinta ayah ji won dengan wajah memelas.
"Waktu? apa 2 tahun tidak cukup untukmu?bahkan tuan besar sampai sudah meninggal pun kau belum juga melunasinya,tuan park?bagaimana ini?"tambah pri itu.
"Tuan kim sudah meninggal?."jawabnya pelan.
"Ya tuan besar meninggal 1 tahun yang lalu tapi apa kau masih ingat dengan perjanjianmu dengan beliau?"tegas pria itu.
"Tuan tolong beri saya waktu sebentar lagi saya akan mencicil hutang saya."mohonnya sambil berlutut.
"Apa dulu tuan kim meminjamimu uang dengan mencicil kenapa saat membayar kau harus mencicilnya?"teriak pria itu sambil mendorong ayah jiwon hingga tersungkur.Dari dalam tampak jiwon mendengar keributan,dia segera bergegas keluar.Dengan wajah terkejut jiwon melihat ayahnya yang sudah dipukuli oleh orang orang tak dikenal.
"Ayahhh!!!!!!!!"teriaknya.
"ji won aa masuklahhh.."teriak ayahnya.
"Apa yang kalian lakukan pada ayahku,kenapa kalian memukulinya?" teriaknya.
Seketika pria pria itu menghentika aksinya dan beralih melihat ke arah jiwon.
"Jadi ini putrimu tuan park?" tanya pria itu.
"Aku mohon tuan jangan ...berikan aku waktu lagi aku mohon."mohon ayah jiwon sambil memegang kaki salah seorang pria itu.Tapi pria itu malah melepaskan tangan pegangan ayah ji won dengan kasar.
"Bawa wanita itu ke dalam mobil."perintah salah seorang pria itu.
Dua orang pria mencoba membawa paksa ji won yang saat itu hendak menolong ayahnya yang sudah babak belur.
"Lepaskan!!!!sebenarnya siapa kalian ini??"teriaknya sambil mencoba berontak dari dua pria itu.
"Tuan aku mohonn lepaskan putriku,dia tidak tau apa apa bawa saja aku!."pinta ayah jiwon sambil memegang kaki salah seorang pria itu tapi pria itu kembali mendorong ayah jiwon hingga terbentur pintu rumahnya.
"Ayahhh!!!!!."teriaknya sambil menangis.
Tak lama salah seorang pria mengeluarkan sapu tangan yang sudah diberi obat bius lalu mengarahkan ke hidung jiwon hingga jiwon tak sadarkan diri.Pria pria itu kemudian membawa jiwon pergi dan mengabaikan ayahnya yang sedang merintih kesakitan merasakan sakitnya hantaman pria berbadan kekar itu dan juga menyaksikan putri tunggalnya dibawa oleh pria pria itu.
Jiwon mulai tersadar,saat dia membuka matanya dia berada disebuah ruangan seperti kamar dengan keadaan yang rapi dan bersih.Tapi sayangnya kedua tangan dan kaki jiwon dalam keadaan terikat.Jiwon mencoba untuk bangkit tapi dia terlalu lemah untuk itu.
"Tolong!!!!"teriaknya.
Tak lama masuklah seorang pria yang di ikuti oleh dua bodyguardnya masuk ke ruangan dimana ji won berada.Dengan keadaan terikat jiwon melihat kedatangan seseorang yang mendekatinya.
"Jadi ini jaminannya?"ucap pria berjas hitam rapi mungkin dia adalah bos dari pria pria tadi.
"Benar tuan..,akan diapakan wanita ini."tanya seorang anak buahnya.
"Aku tidak tahu,biarkan saja dia disini sampai ayahnya sanggup melunasi hutangnya,jika tidak mungkin aku akan menjualnya saja,lagi pula sebenarnya aku tidak ada urusannya dengan ini."ucap pria itu.
"Sebenarnya siapa kalian?,kenapa kalian membawaku kemari."teriak jiwon.
"Apa kau tidak tahu kalau kau dijadikan jaminan oleh ayahmu,gadis bodoh?"ucap pria itu mendekatkan wajahnya.
"Apa maksudmu?" heran jiwon.
"2 tahun yang lalu ayahmu datang kepada ayahku dia memohon untuk dipinjamkan uang sebesar 50 juta won.Tentu ayahku memberikannya tapi dengan surat perjanjian,dimana jika ayahmu tidak sanggup membayar hutangnya maka putrinya yaitu kau akan diambil oleh ayahku."tegasnya.
"Apa!!! tidak mungkin ayahku seperti itu!."bentaknya.
"Itulah yang terjadi gadis bodoh,kau sudah dijual oleh ayahmu,tapi sayangnya ayahku sudah meninggal jadi dia tidak bisa menikmatimu,mungkin aku akan mencicipimu lain kali."ucapnya sambil senyum sinis.
"Dasar kau b******n!!!!"umpatnya
Umpatannya tidak direspon sama sekali oleh pria itu,dia malah pergi meninggalkan jiwon yang masih dalam keadaan terikat.Dari luar kamar terdengar teriakan jiwon yang sangat keras.
"Bagaimana tuan,dia terus berteriak."ucap anak buahnya.
"Biarkan saja lagi pula siapa yang akan mendengarnya."jawab santai pria yang bernama Kim dong hae itu.
"Aku akan pergi selama 2 hari tolong awasi wanita itu jangan sampai dia kabur atau kalian akan ku bunuh."perintahnya.
"Baik tuan."jawab mereka serentak sambil menundukan kepala mereka.
Pagi hari.....
Tampak seorang wanita paruh baya masuk kedalam kamar dimana ji won berada.Wanita itu membawa nampan yang berisi sandwish dan s**u di atasnya.Wanita itu membuka ikatan yang menjerat tangan dan juga kaki jiwon dari kemarin.
"Nona ... silahkan anda sarapan."ucap wanita itu.
"Aku tidak ingìn makan."jawabnya lemah.
"Tuan akan membunuhku kalau anda tidak makan,nona."jawab wanita itu.
"Siapa pria sadis itu."tanya jiwon lirih
"Dia adalah tuan kim dong hae,pewaris kingdom grup."jelas wanita itu.
"kingdom grup?aku baru mendengarnya?" cetusnya.
"Sebaiknya nona diam saja jangan berpikit untuk kabur atau yang lainnya jika nona masih ingin hidup,jangan pernah bermain api dengan tuan muda jika ingin selamat."ucap wanita itu kemudian pergi meninggalkan jiwon.
Walaupun kedua tangan dan kakinya sudah tidak terikat lagi tapi jiwon masih terdiam diatas tempat tidurnya,dia memikirkan perkataan pria sadis tadi tentang perjanjian ayahnya.
"Apa mungkin ayah melakukan itu padaku?"pikirnya.
"Dia menjualku kepada orang orang sadis ini?untuk apa dia berhutang sebeasar itu?"pikirnya.
Tidak ada yang dilakukan jiwon selama berada diruangan itu,hanya terdiam,menangis,dan teriak berharap ada seseorang yang datang menolongnya.
Terdengar suara seseorang yang membuka pintu kamar dan lagi lagi membawa nampan berisi makanan dan minuman.
"Tidak ada gunannya anda berteriak nona,tidak ada yang akan mendengarmu diluar sana."ucap wanita itu lagi.
"Kenapa?apa rumah ini kedap suara?"jawab jiwon kesal.
"Tidak,rumah ini jauh dari pemukiman,anda berteriak sekencang apapun itu tidak ada yang akan mendengar teriakan anda."ucapnya sambil meletakkan makanan di atas meja.
"Anda tidak memakan sarapan anda?."tanya wanita itu.
jiwon hanya diam saja,dia tertunduk lemas dan merosot hingga kelantai,menekuk kedua kakinya lalu menenggelamkan wajahnya diantara lututnya.Terdengar suara tangisan lirih dari arah jiwon,kemudian wanita itu mendekatinya perlahan.
"Anda tenang saja,tuan muda tidak akan melukaimu jika anda tidak membuatnya marah."tenang wanita itu.
"Apa yang harus aku lakukan?"jawabnya sambil sesengukan.
"Jangan lakukan apa apa,dan segera makanlah,ahh..iya perkenalkan namaku bibi lee aku asisten rumah tangga disini,anda bisa memanggilku kapan saja jika anda membutuhka nku."ujarnya sambil mengelus ramput jiwon agar dia merasa lebih tenang.
Merasa lebih tenang jiwon akhirnya berhenti menangis dan menuruti perintah bibi lee untuk segera makan.Melihatnya bibi lee tersenyum.
"bibi,boleh aku bertanya sesuatu?"tanyanya.
"Tentu silahkan..."jawabnya.
"Kenapa kau mau bekerja dengan orang tak berperasaan seperti mereka."ketusnya.
"Aku sudah bekerja dengan keluarga kim sudah 30 tahun,nona.Bahkan akulah yang merawat tuan muda dari kecil hingga saat ini.Keluargaku mengabdikan hidup kami untuk bekerja dengan keluarga kim sejak nenek kakekku,dan aku adalah generasi ke 3 yang bekerja disini meski sekarang hanya tinggal tuan muda saja."jelasnya.
"Dimana keluarganya?"tanyanya penasaran.
"Ibu tuan muda meninggal karena kecelakaan saat tuan muda masih berusia 3 tahun.Ayahnya meninggal karena serangan jantung satu tahun yang lalu,tuan muda adalah anak tunggal dikeluarganya.Sekarang tuan muda tidak mempunyai siapa siapa lagi dia benar benar sendiri saat ini."jelasnya lagi.
"Lalu kingdom grup itu apa?"masih penasaran.
"Kingdom grup adalah perusahaan jasa keamanan dan teknologi.Untuk masalah perusahaan saya kurang begitu paham,nona."ujarnya.
"Saya senang jika anda bisa setenang ini,nona "tambahnya lagi.
Melihat jiwon sudah tenang bibi lee segera meninggalkannya.Dia merasa sedikit tidak enak karena dari kemarin dia belum mandi,jiwon mendekat ke arah lemari pakaian yang berada diseberang tempat tidurnya.Jiwon membuka lemari itu,dia melihat ada banyak pakaian wanita didalam lemari itu.
"Apa tidak apa apa aku memakai pakaian ini dulu."pikirnya.
Tanpa pikir panjang jiwon mengambil sebuah t shirt dan celana panjang lalu bergegas untuk segera mandi.
Pikirannya jauh lebih tenang sekarang.
"Baiklah...aku akan mengikuti jalan permainannya,aku akan mencari surat perjanjian itu lalu membakarnya.Setelah itu tidak ada bukti lagi, yaa...aku harus bersabar untuk itu."ucapnya.
3 hari kemudian.....
Tampak sebuah mobil hitam datang dan masuk ke garasi mobil.Keluarlah tuan muda mereka dengan wajah yang kusut,lelah,dan tampak buruk.Kemudian dia berjalan menuju dalam rumahnya,teringat sesuatu dia kemudian berjalan menuju lantai dua tempat dimana jiwon berada.Tanpa mengetuk pintu tuan muda kim lalu masuk ke dalam kamar dan melihat jiwon yang terkejut atas kehadirannya.
Seketika wajahnya berubah memerah seperti akan marah,Kim dong hae mendekati jiwon dengan tatapan penuh amarah,lalu dia menarik rambut panjang jiwon dan berhasil membuat jiwon menangis kesakitan.
"Siapa yang menyuruhmu memakai pakaian itu hah!!!!"bentaknya sambil menarik rambut jiwon kencang.
"Maaf jika aku lancang tapi aku tidak membawa pakaian,aku..aku...akan mengembalikannya segera."ucapnya sambil menahan sakit.
dong hae melepaskan rambut jiwon kemudian mendorongnya hingga terjatuh ke tempat tidurnya.Jiwon menangis lirih melihat perlakuan dong hae padanya.Dong hae kemudian membanting pintu kamar jiwon dengan kencang.Ji won segera mengganti pakaiannya dan memberikan pakaian bekas dia pakai tadi kepada bibi lee.
"Kenapa dia bisa semarah itu ?"tanyanya.
"Saya juga tidak tahu,nona.,"jawab bibi lee.
Ji won melihat dong hae yang terduduk di sofa lalu dia mendekatinya.
"Tuan,aku sudah mengganti pakaianku dan pakaian yang tadi sudah aku berikan kepada bibi lee untuk dicuci,sekali lagi maafkan aku..."ucapnya sambil menundukan kepalanya.
Tampak dong hae tidak memperdulikan kehadiran jiwon dan masih dengan posisi terdiam dengan tatapan menyeramkan.
Merasa tidak digubris akhirnya jiwon kembali ke kamarnya.
Pagi harinya....
Tampak beberapa anak buah dong hae masuk ke kamar jiwon dengan membawa banyak paper bag yang diikuti oleh bibi lee dibelakangnya.
anak buah dong hae meletakkan paper bag itu diatas tempat tidur jiwon.
Jiwon tampak kebingungan dengan apa yang dilihatnya.
"Nona, ini ada pakaian pemberian dari tuan muda,pakailah..."ucap bibi lee.Kemudian bibi lee berjalan menuju lemari dan mengeluarkan semua pakaian yang ada didalamnya tanpa tersisa.
"Mau dikemanakan semua pakaian itu?"tanyanya.
"Tuan muda memerintahkan untuk membuang semua pakaian ini,nona"jawab bibi lee.
"Kenapa dibuang?bukankah pakaian ini masih bagus."herannya.
"Maaf nona kami hanya menuruti perintah."jawab bibi lee yang dibantu anak buah dong hae untuk membuang semua pakaian itu.
Hari itu jiwon tidak melihat keberadaan tuan muda yang di agungkan itu.Dia berjalan berkeliling rumah sebesar itu sambil mencari cari ruangan yang berpotensi terdapat surat perjanjian itu.Dia berjalan melewati lorong yang terdapat banyak ruangan.
"Dimana ruang kerja tuan muda itu,apa aku harus masuk satu per satu ruangan sebanyak ini?"pikirnya.
Tiba tiba dia dikejutkan dengan suara dari belakang.
"Sedang apa kau disini?"tanya dong hae.
"A...aku mencarimu .."jawabnya terbata bata.
"Mencariku atau mencari surat perjanjian itu?"jawabnya ketus.
"Aku...aku ingin berterima kasih karena kau telah memberiku pakaian."jawabnya asal.
Tampak dong hae yang tidak begitu perduli pada jiwon kemudian dia meninggalkannya.
Tapi tiba tiba jiwon menghentikan langkahnya.
"Tuan..."panggilnya.
Langkah dong hae terhenti lalu dia berbalik ke arah jiwon.
"Ada apa?"ketusnya.
"Bolehkah aku bertemu ayahku sebentar saja."pintanya.
"Apa!!"
"Ijinkan aku bertemu ayahku sebentar saja,setelah itu aku aka menuruti semua yang kau mau,aku janji."tegasnya.
Tanpa menjawab dong hae pun kembali membalikkan badannya lalu meninggalkan jiwon.Sepertinya usahanya gagal.Dia menghela nafas dalam dalam.
Keesokan harinya..
Bibi lee membuka pintu kamar jiwon,tampak jiwon masih tertidur.
"Nona...nona...bangunlah.."bangun bibi lee
Dengan keadaan yang masih setengah sadar jiwonpun bangun.
"oh...bibi lee ada apa ?"jawabnya
"Tuan muda mengajak anda untuk sarapan pagi."jawabnya.
"Sekarang?"kejutnya
"Iya nona..bangunlah jangan membuatnya menunggu lama."ucap bibi lee.
"Baiklah..."
10 menit kemudia jiwon turun kebawah untuk sarapan."tumben sekali orang itu mengajakku sarapan bersama"pikirnya.
Tampak dong hae sudah menunggunya.
"Selamat pagi tuan.."sapanya.Dong hae hanya melihat sekilas.Jiwon segera duduk di depan dong hae yang masih sibuk dengan ponselnya.
"Kenapa kau memakai pakaian itu?"tanyanya tanpa melihat jiwon.
"Kenapa?apa aku tidak boleh memakai pakaian ini juga,ini kau yang memberikan!"tegasnya.
"Kenapa kau tak bersiap bukankah kau ingin bertemu ayahmu?"ucapnya sambil meminum kopi.
Mendengar perkataan dong hae jiwon sedikit terkejut,dia tidak menyangka kalau dong hae aka n mengabulkan keinginannya untuk bertemu dengan ayahnya.
"Benarkah?kau sedang tidak berbohong kan?"ucap jiwon tidak percaya.
"Bersiaplah atau tidak sama sekali."tegasnya
Jiwon segera berlari ke atas untuk bersiap siap dengan perasaan senang akan bertemu ayahnya yang sudah satu minggu tidak bertemu.
"Baiklah...aku sudah siap tuan."senangnya.
"Masuklah kedalam mobil tunggu aku disana."ucapnya.
"Baiklah..." jiwon bergegas pergi ke garasi mobil dan masuk ke dalam mobil yang sudah disiapkan oleh anak buah dong hae.
Tak berapa lama dong hae masuk kedalam mobil dengan berpakaian rapi tanpa mengenakan jas hitam seperti biasanya.
Kemudian dong hae mengemudikan mobilnya dengan kencang.Di dalam mobil tampak terjadi keheningan tak ada yang membuka pembicaraan satu pun.Jiwon menoleh ke arah belakang tampak anak buah donghae mengikuti dari belakang.
"Tuan...apa kemana saja kau selalu diikuti oleh anak buahmu?"tanyanya.
"Kenapa?"jawabnya tanpa melihat jiwon.
"Tidak..."jawabnya singkat rasanya dia sudah tidak sabar untuk bertemu ayahnya.
15 menit kemudian mereka sampai dirumah jiwon.Jiwon mengetuk pintu rumahnya.Tak lama tampak ayahnya membukakan pintu dengan wajah terkejut.
"Jiwon aa ..."kejutnya sambil memeluk purtinya.
"Ayah...."sahutnyaa sambil menangis dalam pelukan ayahnya.
Jiwon lalu membawa ayahnya untuk masuk kedalam rumah sementara dong hae hanya berapa di dalam mobil menunggunya.
"Ayah bagaimana keadaan ayah?"tanyanya
"Jiwon aa maafkan ayah nak...maafkan ayah ayah tidak bermaksud untuk menjualmu."tangis ayahnya.
"Tidak apa apa ayah aku mengerti,aku tidak bisa lama lama ayah jadi aku mohon ayah jaga diri ayah baik baik.Aku akan baik baik saja ayah,ayah tenang saja,jika ada yang menanyakanku tolong katakan kalau aku bekerja di busan."ucap jiwon.
"Tapi jiwon aa.."
"Ayah tolong turuti perkataanku,aku mohon."pintanya.
"Jiwon aaa!!!!!!"teriak seseorang dari luar
"Ayah aku harus pergi jaga diri ayah baik baik,aku menyayangi ayah."ucapnya sambil memeluk ayahnya kemudian meninggalkan ayahnya sendiri lagi.
Sang ayah hanya memandangi kepergian putrinya dengan tatapan penuh air mata.
Jiwon segera masuk kembali kedalam mobil.
"Tuan...aku baru bertemu dengan ayahku 10 menit kenapa kau memanggilku?"tanyanya.
"Aku ada urusan!"jawabnya singkat.
Mendengar perkataan dong hae,ji won tak bisa berkata apa apa lagi,dia hanya terdiam sambil memandangi jalanan seoul siang itu.
"Aku sudah menuruti keinginanmu,sekarang kau yang harus menuruti keinginanku."ucapnya memecah keheningan.
"Baik tuan.."jawabnya polos
Sesampainya dirumah,jiwon segera menuju kamar untuk berganti pakaian,tak lama dong hae masuk dengan tiba tiba.
"Astaga kau mengagetkanku"kejutnya.
"Nanti malam jam 7 aku tunggu kau dibawah,dan pakailah pakaian ini."ucapnga sambil melempar paper bag ke tempat tidur.Tanpa basa basi dong hae lalu meninggalkannya lagi.
Pukul 19.00....
Jiwon tengah bersiap siap,dia mengenakan pakaian yang diberikan dong hae padanya tadi.
"Apa apaan ini kenapa dia memberikanku pakaian minim sekali."pikirnya.
Tanpa pikir panjang dia mulai memakainya dan mulai ber make up.
Dibawah tampak dong hae sudah menunggu jiwon.Dong hae mengenakan pakaian rapi dengan setelan jas dan kaca mata sehingga dia terlihat sangat stylist.
Tak lama jiwon turun dengan penampilan yang sangat cantik.
"Aku sudah siap."ucapnya.Tanpa melihat ke arah jiwon dong hae berdiri dari tempat duduknya lalu bergegas berjalan menuju mobil yang sudah siap dari tadi.
"Kau akan membawaku kemana?"tanyanya santai.
"Ke club malam."jawabnya lagi lagi tanpa melihat jiwon.
"Apa???"kejutnya.
"Kau berjanji akan menuruti keinginanku kan?"cetus dong hae.
"Iya..tapi apa keinginanmu?"jawabnya
"Aku kan menjualmu!"jawabnya santai.