73. Membuka Hati

1193 Words

Selama hampir dua minggu Zefanya hilang bak tertelan bumi. Dia bahkan tidak mengatakan sepatah kata pun sebelum kepergiannya. Yang Nathan ingat, dia melihat perempuan itu terakhir kali di rumah, sebelum ia pergi dengan para sepupunya berjalan-jalan. Kini, setiap hari Nathan menunggunya tanpa alasan. Dia ingin melihat wajah itu lagi, tetapi dia terlalu marah dan kecewa. Semua yang Zefanya lakukan sekarang, entah mengapa seolah membuatnya semakin naik pitam, tetapi rasa yang dia punya dalam waktu bersamaan juga seolah tak pernah padam, sebesar apa pun kemarahannya. Mungkin dia memang sudah dibutakan oleh cinta. Mungkin Zefanya sudah menutup seluruh pintu hatinya sehingga Nathan menjadi segila ini. "Nath, undangan pernikahan kita sudah selesai." Nathan mengangkat wajah saat tiba-tiba Katya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD