72. Bertahan Bersamaku

859 Words

Setelah acara pemakaman yang cukup melelahkan bagi Zefanya, ia pulang ke rumah sederhananya di pinggiran Kota Jakarta. Tubuhnya sudah tidak sanggup lagi melakukan aktivitas saat ini. Dia sudah berada di batas limit. "Kamu yakin bisa sendirian?" tanya Raka, yang mengantarkan Zefanya pulang. "Mau aku teleponkan Cherry dan memintanya datang lagi untuk menemani kamu?" Zefanya menggeleng lemas. "Aku bisa sendiri. Lagi pula, selama beberapa waktu kemarin aku terus merepotkan Cherry. Aku tidak mau mengganggu pekerjaannya," balas Zefanya. Perempuan itu lalu masuk ke dalam rumah dengan lunglai, disusul Raka yang berjalan di belakangnya setelah menyapukan teras depan yang tampak begitu banyak debu tadi. Mungkin karena selama beberapa hari tidak ditempati siapa pun. "Maaf, rumah kontrakan ini san

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD