Malam yang sunyi, seperti tidak ada kehidupan selain Aku dan komputer yang berada di depanku sejak tadi. Waktu baru saja menunjukkan pukul 21.36 namun sepi sudah ku rasakan. Oh ya, namaku Nala, usiaku 19 tahun tidak punyak kakak ataupun adik, alias anak tunggal.
Aku lahir dan tumbuh di Sumedang, begitupun sekarang Aku kuliah di Universitas Swasta yang ada di Sumedang. Jurusan Sistem informasi, semester 2. Kalo ada waktu luang, Aku mengisi waktuku dengan berolahraga karate dan voli. Sejak smp sudah ku tekuni, bahkan sempat terbaring di rumah sakit karena pola makanku yang jelek, sedangkan kegiatan ku begitu padat.
Sejak smp Aku mengikuti ekstrakurikuler karate karena awalnya Aku dipaksa Ibuku. Dia bilang "Setidaknya agar bisa jaga diri sendiri, karena Ibu tidak selalu ada didekat Nala" itu yang ku ingat. Akhirnya Aku mengikuti saran Ibu, namun tetap melakukan apa yang Aku suka yaitu voli. Aku suka melakukan banyak kegiatan di luar rumah karena di rumah sepi, seperti yang sudah diceritakan, Aku anak tunggal.
Ibuku guru di salah satu SMA negri di sumedang. Ayahku, bekerja di penerbitan buku di Bandung. Di rumah hanya ada Bibi yang membantu pekerjaan rumahku, itu pun hanya siang. Jika sudah malam, bibi pulang. Sudah satu tahun, aku tinggal hanya dengan Ibu, karena orang tuaku sudah berpisah saat aku kelas 12.
Seperti saat ini, hanya ada Aku dan Ibu di Rumah, Ayah sekarang tinggal di Bandung supaya dekat dengan tempat ia bekerja. Ibu sudah tidur, karena lelah mungkin, dia bilang tadi siang sudah ke Rumah siswanya yang lama tidak masuk sekolah. Ya, Aku sudah terbiasa dengan cerita cerita Ibu tentang siswa siswanya. Tapi, aku tidak terbiasa bercerita pada Ibu karena yaaa, Ibu selalu terlihat sibuk.
Tidak terasa, sudah 2 jam Aku duduk didepan komputerku sambil mendengarkan Lagu sheila on7. Band yang Aku suka dari Smp. Setiap malan sebelum tidur sejak peristiwa perpisahan antara orang tuaku, lagu lagu sheila on7 selalu ku dengar. Untuk menyamarkan suara tangis karena luka yang ku rasa. Sebab tidak ada yang ku percaya saat ini untuk ku ceritakan sedihku. Tidak ada yang ku percaya, sungguh. Aku hanya bisa memendam rasa pedihku, kecewaku, capeknya aku.
Tidak seperti biasanya, waktu luangku saat ini sering ku pergunakan untuk tidur. Tidur dan tidur. Aku seperti ingin mempercepat waktu dengan tidur. Untuk melupakan luka, sedih, kecewaku. Aku merasa tidak ada yang memperdulikanku, padahal Aku memiliki banyak teman. Tapi aku memilih untuk menutup diriku, mengusap air mataku sendiri, tidak boleh ada yang tau tangisku.