Hari ini Aku ada jadwal kuliah pagi. Temanku, Putri sudah menungguku di depan Perpus. Aku langsung Menemuinya karena dia sudah Menelponku dari tadi.
"Nala!"
Putri mengangkat tangannya seolah mengisyaratkan bahwa dia berada disana, agar bisa ku temui.
Akupun langsung menghampirinya, dia sedang duduk dan didepan mejanya ada dua bungkus nasi kuning.
"Nal, Pasti kamu belom sarapan kan?"
"be...lum sih, ini beneran Nasi kuning lagi nih?"
Tiap kuliah pagi, putri selalu membawakanku Nasi kuning, tanpa Aku minta. dia baik banget, tapi Aku bosen puttttt.
"Iyalah, hayuk"
Putri ini, temenku sejak SMP. kita terpisah 3 tahun, karena putri bersekolah di SMK, sedangkan Aku SMA. hehe, terpisah sekolahnya aja. temen yang selalu ada buat Aku, selalu "hayuk" tiap kali diajak pergi. meskipun selalu bucin sama pacarnya, tapi ada aja waktu buat Aku.
setelah beres sarapan di depan perpus, kita langsung ke kelas karena sebentar lagi, kelas akan dimulai. Aku dan Putri duduk bersebelahan, sembari menunggu dosen datang, kita berbincang sedikit
"Nal, putri mau nanya"
"Nanya mah nanya aja"
"Kamu abis nangis ya?"
"haa? kenapa?
Aku kaget putri nanya itu, karena memang semalam Aku nangis. tapi Aku ga sadar kalo ternyata nangisku berbekas, sampai orang lain sadar Aku sudah nangis.
"Matamu itu loh, sembab"
Aku hanya terdiam, karena semalam Aku menangis tidak tahu kenapa. sepertinya menangis adalah kegiatan rutin malamku saat ini. karena merasa dunia tak adil, semula tampak tidak ada apa apa, namun kenyataannya hancur tak tertolong.
teringat orang tuaku, tidak pernah menunjukkan keadaan yang buruk di depanku, selalu terlihat baik baik saja seolah tidak ada apa apa, seolah keluargaku itu paling harmonis. Aku pun tidak pernah merasa kekurangan apapun dari orang tua ku, Aku hidup dengan bahagia saat itu.
hingga tiba saatnya, kabar perpisahan yang ku dapat dari mereka. Aku tidak bisa berkata apapun, waktu seolah berhenti. hidup yang selama ini aku bangun, seakan diruntuhkan oleh keadaan.
keluarga yang selama ini Aku fikir baik baik saja, dan Aku hanya mendengar cerita teman temanku yang orang tuanya berpisah. dan aku selalu bilang ke mereka
"jangan sedih ya"
ternyata ucapanku saat itu terdengar sangat bodoh. terlihat seseorang yang tidak pernah merasakan arti sebuah perpisahan. Namun, aku selalu mengingat kataku itu untuk Aku sendiri. sebab teman-temanku pun bisa terlihat kembali baik-baik saja saat itu, sekarang baru tahu Aku, bahwa hati mereka sedang sakit. seperti apa yang aku rasakan saat ini.
"kalo ada masalah, bilang. kita cari solusinya bareng bareng"
Aku suka perhatiannya Putri padaku, seperti kakak serigala. hahaha
"Biasalah, ada masalah sama pacar" candaku
"halah, halu dasar"
tak lama dari itu, dosenpun datang dan perkuliahan dimulai