"Lihat lah, sesama sampah sedang bermain." celetuk seorang wanita berhanfu kuning. Wanita itu tak lain adalah Yu Rien, istri sah dari pangeran kedua, Chen Li Quong.
"Kenapa tidak bermain gasing seperti biasanya, huh?" imbuh wanita lainnya yang bermake up menor. Tao Ning, selir dari Pangeran Zhen. Pria yang ingin menjadikan Lien selir.
"Orang seperti kalian ini hanya aib di dalam istana. Cih, sangat tidak masuk akal rasanya seorang permaisuri kerajaan tidak memiliki bakat apa pun. Seorang permaisuri tapi tidak lebih dari sekedar sampah." ejek Yu Rien.
"Kau bahkan tidak cocok menjadi selir di kerajaan ini. Jika bukan karena kau seorang anak kaisar, kau tidak akan pernah bisa menikah dengan Kaisar Chun." Tao Ning terkekeh mengejek.
"Yang lebih parahnya seorang pangeran kerajaan bertingkah seperti orang bodoh haha. Sangat menyedihkan. Ya 'kan, Tao Ning??"
"Ya. Sangat menyedihkan dan dia bahkan tak lebih dari hanya sekedar sampah, sama seperti Lien."
Pangeran Xiumin mulai terlihat gemetar ketakutan akibat kembali di ganggu oleh istri kedua kakaknya. Sudah biasa mereka di ganggu, di cemooh, di hina, dan di tindas oleh para wanita pangeran kedua dan pangeran ketiga.
Yu Rien menendang congklak yang dimainkan Pangeran Xiumin seraya tertawa mengejek. "Sudah 17 tahun tapi masih seperti anak-anak."
Lien menyentuh tangan Pangeran Xiumin. "Xiu.." panggilnya dengan nada tercekat.
"Apa, Kak Lien??" tanya Pangeran Xiumin panik.
Kedua wanita yang menganggu mereka tersenyum puas. Biasanya kalau sudah begitu, Lien dan Xiumin akan menangis. Namun, senyuman puas mereka tidak bertahan lama akibat mendengar ucapan Lien selanjutnya.
"Apa kau mendengar suara orang yang sedang berbicara?? Aku.. Aku.. Mendengarnya.. Tapi tidak melihat keberadaan orang yang sedang berbicara itu. Apa itu suara iblis??" Bergidik ngeri seraya mengusap kedua lengannya. Ekspresinya terlihat begitu meyakinkan sehingga Pangeran Xiumin yang tadinya ingin menangis seketika tertawa.
Yu Rien yang sangat kesal hendak menendang Lien yang sedang duduk di rumput itu, tapi kalah cepat dari Lien yang segera menangkap kakinya. Ditariknya kaki Yu Rien kuat sehingga wanita itu terduduk di atas tanah dengan kasar dan berakhir dengan teriakan kesakitan.
Lien menepuk-nepuk kedua tangannya seolah baru saja membersihkan debu. Berdiri dan melipat tangan di depan d**a. Menatap Yu Rien dan Tao Ning tajam. "Kalian jangan berpikir aku akan mudah di tindas seperti dulu lagi. Ku peringatkan kalian berdua. Jika berani mengangguku dan Pangeran Xiumin lagi jangan salahkan aku kalau kalian masuk ke alam lain lebih cepat dari yang seharusnya." ancamnya tak main-main.
Kedua wanita itu merasa sangat terintimidasi tapi mereka berusaha melenyapkan perasaan aneh itu. Yu Rien berdiri dengan cepat dan mendorong bahu Lien kuat tapi gadis cantik itu tetap berdiri dengan kokoh tanpa terhuyung sedikit pun.
"Oh, masih berani menantangku rupanya? Apa ucapanku terlalu halus sehingga kalian tidak mengerti?? Baiklah. Akan ku perjelas." Tersenyum sinis ke arah keduanya. "Jika kalian masih menganggu kami, akan ku buat kalian merasakan sakitnya kematian." ujarnya dengan nada pelan agar tidak di dengar Pangeran Xiumin.
Lien pergi dari sana, tak lupa pula membawa Pangeran Xiumin bersamanya.
"Halah, palingan dia hanya menggertak kita," kata Tao Ning tak peduli.
"Iya. Dia pasti hanya menggertak. Selama ini kita menindasnya, dia tidak pernah melawan 'kan? Dia hanya lah wanita lemah!"
"Lain kali kita harus memberinya pelajaran agar tidak sok berani lagi."
"Ah, aku sudah tidak sabar membalasnya. Akan ku buat dia menangis dan memohon seperti dulu lagi."
"Bagaimana kalau nanti kita masuk ke dalam kediamannya dan menyiksanya di sana? Sepertinya itu akan sangat menarik."
"Baiklah. Lagipula tidak akan ada yang mengunjungi kediamannya. Masalah pelayan bisa kita suap mereka seperti biasa."
Kedua wanita itu tertawa nista, pergi ke kediaman Lien, dan menunggu Lien kembali sambil menyusun rencana yang akan mereka lakukan ke Lien nantinya. Para pelayan membiarkan saja karena mereka diberi uang yang cukup banyak untuk tutup mulut.
Tapi.. Satu hal yang tidak mereka ketahui, mereka menggali lubang penderitaan untuk diri mereka sendiri.
Lien yang sekarang bukan lah Lien yang dulu. Lien yang lemah telah digantikan dengan Lien yang kuat. Tidak ada yang tahu apa yang akan dilakukan oleh gadis cantik itu ke kedua wanita tersebut. Entah berakhir ke neraka atau malah dibiarkan hidup di dunia dalam kesengsaraan.
-Tbc-