1. Bukan Iblis, Bukan Malaikat
Bibir lelaki itu seketika menghujani bibirnya dengan ciuman membuatnya sesak bernafas, seketika lidahnya menari - nari dalam mulutnya dan memainkan lidahnya. Tangan liar laki-laki itu dengan sigap menyingkap baju kaos yang digunakan Kinan, memainkan tangannya didalam baju Kinan. Kinan mendesah kecil.
Tiba-tiba tangan lelaki itu meraba bagian selangkangannya dan hendak membuka resleting celana jeans hitam miliknya.
STOP!! pekik kinan lalu menjauhkan tubuh pria mempesona itu.
Mata pria itu memandang Kinan jengkel, dalam hatinya mungkin memaki-maki tidak karuan.
"kenapa sih kamu begitu pelit jika berhububgan dengan hal itu" ucap Satya gusar sambil mengacak-acak rambutnya.
Satya.. Kaka tingkat yang begitu populer dari Fakultas Taknik, pembawaan pria itu begitu tenang dan berwibawa dari luar, membuat siapa saja yang berpapasan dengannya bergidik kagum. Wajahnya tidak begitu tampan tapi juga tidak begitu buruk.
'Aaahhhh... Satya si kakak tingkat itu andai dia tak seliar ini mungkin aku akan terus mau menjadi selirnya' Kinan bermonolog sendiri dalam hati.
"ma.. maaf sayang.. aku tidak bisa" ucap kinan lirih sambil menundukkan kepala.
Kinanti Ariani bukan gadis lugu, tapi bukan pula gadis nakal. gadis yang ceria, aktiv, tapi sedikit pendiam. Jika bukan mengigat wajah sang mama, mungkin Kinan sudah terjerumus pergaulan bebas dikota besar. Mamanya seorang singgel mother yang membiayai ketiga anaknya seorang diri, ayah? Ada. Tapi entah kenapa enggan membiayai mereka, mungkin istri mudanya lebih banyak memerlukan biaya. Mungkin..
Kinan membenamkan wajahnya ke bantal, dibaliknya tubuhnya, dilihatnya langit-langit kamarnya yang putih polos. Matanya menerawang ingat kejadian tadi, entah sudah berapa kali Satya mencoba melakukan hal "itu" padanya, entah dengan kekerasan atau rayuan maut. Tapi Kinan tak bergeming, pendiriannya tetap. Satu keperawanan untuk satu orang, bukan untuk orang m***m itu apalagi statusnya hanya selingkuhan.
Kinan terkekeh sinis "enak saja mau enak-enak sama saya, begitu pacarmu tau kamu selingkuh aku kau tinggal begitu saja" dia meracau sendiri.
'aku bukan iblis, bukan juga malaikat'
"Kinaaaaannnnn.." triak Lira dari depan pintu.
kinan berhamburan keluar kamar tegaket-kaget mengira sesuatu terjadi dengan sahabatnya itu
"kenapa liraaa... " teriaknya didepan kamar.
Lira berlari mencarinya, dan begitu mendekatinya dia langsung memelukku dengan erat, terisak dan sesegukan.
Aku terkejut setengah mati.
Mohon beri dukungan dan berikan aku banyak cinta kalian. baca dan nikmati karya yang aku buat. Sebagian cerita adalah nyata dan sebgian lagi aku tambahkan bumbu penyedap agar kalian menikmatinya. terimakasih..