“Woaahh!” Poni berseru ketika mereka menaiki wahana bianglala yang besar. “Dari sini kita bisa melihat bintang lebih baik dari pada di bawah tadi. Kenapa Poni tidak pernah terpikir untuk melihat bintang dari bianglala? Tiap kali naik wahana ini, Poni selalu melihat ke bawah ahahah.” “Duduk dengan benar.” Ansel mengingatkannya. “Baiklah!” Dan Poni yang patuh segera mengikuti perintah Ansel. Ia sekarang tengah duduk berhadapan dengan kak Ansel. Poni menatap di sekitarnya dengan senyumanannya. Berbanding terbalik dengan Ansel yang seperti kebosanan melanda dirinya. “Poni akan sering kemari supaya bisa melihat bintang ja— Akh!” ucapan Poni terpotong ketika bianglala tersebut mendadak berhenti. Dan Poni yang tidak siap akhirnya condong ke depan yang dengan sigap ditangkap oleh Ansel. Poni

