Pelayan datang sambil membawa kopi Al. Dan Al bisa melihat gerak gerik kedua gadis itu lewat mata birunya yang terang, mereka tengah bersiap mengambil tas mereka. Al dengan cepat membuka obrolan di sana, “Aku dengar anak sekolah sudah libur panjang, ya.” “Iya, Kak.” Bella menjawab membuat Al menatapnya. “Kamu pasti teman Poni...” Bella segera menatap Poni sebelum kembali mengangguk. “Iya.” “Enak ya, kalian bisa libur panjang. Sedangkan aku masih harus bekerja.” Al tertawa ringan. “Oh ya, Poni bagaimana kabar Ansel?” Poni tidak menjawab dan Bella dengan cepat menanggapinya. “Bukankah kakak, kakaknya Ansel? Seharusnya Kakak tahu kabarnya.” Al mendesah dengan sedih. “Kalian berdua pasti tahu seperti apa Ansel itu. Dia terlalu ketus padaku padahal aku menyayanginya.” “Yah, sepertinya K

