Chapter 03 - Exile

1401 Words
"Gadis yang menarik." ujar Brian ketika ikut duduk dihadapan Orion.  Sedangkan Orion hanya melirik sekilas pada sahabatnya sambil memincingkan mata. Bagimana bisa Brian mengatakan gadis biasa saja tadi dengan kata menarik. Ya memang ia tersadar jika tidak akan menggunakan kata cantik untuk mendeskripsikan gadis aneh tadi. Tapi cukup mencengangkan ketika Brian lebih memilih dengan kata cantik. "Makanlah aku akan kembali." ucap Orion bangkit dari duduknya. Brian tidak menggubris ucapan Orion dan memilih sibuk dengan ponselnya. Mengecek beberapa pesan yang masuk, kebanyakan berasal dari jalang yang dikencaninya. Tapi jarinya tidak bergerak  membalas pesan-pesan berisi kalimat penuh gairah, melainkan membuka pesan dengan letak paling dasar. Pertanda jika pengirimnya telah lama menunggu balasan dan sedetik kemudian bibirnya mengukir senyum samar. Kini jari panjangnya tampak bergerak menari diatas keyboard, mengetik pesan balasan untuk seseorang. ⏳⏳⏳ Orion berjalan sedikit tergesa. Entah mengapa ia ingin segera sampai dimobilnya. Seperti ada dorongan batin,padahal ia hanya meninggalkan dompet dan ponsel pribadinya. Tapi seperti ada hal lain yang menggerakan nuraninya. Dan itu membuatnya menggeram kesal. Setelah meminta Brian untuk makan dahulu, meski sebenarnya ia tahu jika sahabatnya itu akan tetap makan meski ia tidak ada disana. Orion langsung berjalan keluar menuju tempat dimana mobil mewahnya terparkir. Dan betapa terkejutnya Orion ketika mendapati seorang gadis sedang menungging dihadapanya. p****t wanita tersebut terekspose dengan bebas ,tapi tidak sampai menampilkan dalaman yang ia kenakan.  Namun tetap saja, itu cukup mengundang nafsu binatang Orion. Tapi ia tidak akan melakukan hal tak senonoh, ia adalah pria dewasa berpendidikan. Dari posisi yang dicerna oleh Orion, gadis tersebut sedang mengintip akan kehadiran seseorang, yang mungkin dihindarinya. Tidak salah jika gadis tersebut tidak melihatnya, karena posisisinya memang membelakangi Orion. Baru saja Orion hendak berdeham menyadarkan gadis tersebut akan kehadirannya. Secara mendadak tubuh mungil tersebut berbalik arah dan hal tersebut berhasil membuat keduanya kaget dan terhenyak. Namun yang membuat Orion semakin bingung adalah kenyataan jika gadis yang pantatnya sempat ia pandang tadi merupakan gadis sama dengan yang ditabrak Brian. Menggelikan sekali, apa ini sebuah kebetulan belaka. Sungguh tidak masuk akal jika keinginanya agar segera sampai kemobilnya hanya untuk bertemu dengan gadis aneh ini. Gadis tersebut diam tanpa berkata. Matanya menatap polos kearah Orion dan ketika tidak ada percakapan diantara keduanya, pipi putih yang tampak menggemaskan tersebut mulai merona. Semburat merah muda menjalar hingga kepangkal matanya. Dan jujur Orion sangat menikmati hal ini. Mungkin gadis tersebut menyadari akan posisinya yang sangat memalukan. Atau karena telah ketahuan bersembunyi dimobil orang asing. Entahlah, Orion juga tidak tahu dan itu hanya sekedar kata batinnya. "Maafkan aku tuan, permisi." ucap gadis tersebut parau sebelum berjalan pergi dengan pandangan menunduk. Menahan malu. Ya Orion tahu itu. Tidak ada jawaban keluar dari mulut Orion dan setelah gadis itu melewati tubuhnya begitu saja, ia sadar jika ia telah melewatkan sesuatu. Sontak ia membalikan tubuhnya dan pemandangan yang menyapanya adalah punggung gadis tadi. Kenapa ia tidak segera pergi, malah berdiri mematung disitu. Dan belum sempat Orion membuka suara,wajah polos itu kembali menatapnya pasrah. "Tuan, tolong selamatkan saya!" itulah kalimat yang keluar dari bibir ranum jacky. Ya gadis tersebut memaglah Jacquellin yang melarikan diri dari Mr.Scott sebelum berakhir disini. Oh iya, dirinya tadi sempat menabrak tubuh seseorang hingga membuatnya jatuh.Karena panik dan takut pak tua memergokinya, Jacky hanya berlari kesisi barat dan menemukan lokasi pas untuk bersembunyi. Ia dapat melihat siap saja yang keluar dan masuk restaurant tanpa takut ketahuan. Tepat diantara dua mobil mewah. Sedangkan Orion sendiri hampir membelalakan mata ketika mendengar uapan gadis dihadapanya. Menyelamatkanya. Memang ia sedang dalam bahaya. Apa gadis ini gila, sudah kukatakan jika kelakuan anehnya membut Orion yakin, sesuatu sedang terjadi. Awalnya ia mengira gadis yang bahkan ia sendiri tidak tahu namanya ini hanya berguarau. Mengerjainya untuk meminta ganti rugi berupa uang. Ya karena kebanyakan wanita memang seperti itu. Orion sangat hafal. Tapi pikiran buruknya hilang ketika ia menatap mata polos tersebut. Ada perasaan takut yang dalam dan Orion dibuat tidak tega jika hanya diam tanpa berusaha menolong. Siapa tahu gadis tersebut memang membutuhkan pertolongan. Dan sudah kewajiban jika sesama manusia harus saling menolong. Ibunya bisa marah besar jika tahu putra sulungnya berlaku buruk semacam ini. "Oh tidak! Dia semakin mendekat!" pekiknya setelah menatap kearah belakangnya. Tanpa berfikir panjang, Orion segera mengikuti arah tatapan gadis tersebut dan menemukan seorang pria tua dengan rambut putihnya yang nyaris botak sedang berjalan kearah mereka Tapi lewat kemapuan uniknya, Orion tahu jika pria tersebut tiak mengarah ketempat ia dan gadis aneh tersebut berada. Lalu mengapa gadis tersebut tampak sagat panik dan ketakutan. Bahkan Orion dibuat semakin heran ketika tidak dapat menemukan apa yang sedang dipikirkan gadis tersebut. Ini tidak biasa.Seharusnya Orion tahu apa yang sedang ada diotak gadis tersebut. Tapi nyatanya ia tidak bisa membaca pikirannya. Ia sudah curiga saat menatap gadis tersebut untuk yang pertama kalinya. Tepat sebelum bertabrakan dengan Brian. Dan itu membuat Orion penasaran. Otak cerdasnya segera menyimpulkan tentang situasi yang sedang dialaminya. Ia tahu jika gadis tersebut sedang menghindar dari pria tersebut. "Dasar pak tua m***m!" ujarnya dengan gigi bergemeletuk menahan amarah. Gadis tersebut tidak lagi memandang penuh harap kearah Orion, sepertinya ia berniat untuk menghampiri pak tua tetsebut, keluar dari lubang sembunyinya secara percuma. Menyadari hal tersebut membuat Orion tidak senang. Jika gadis itu pergi, berarti ia akan berhadapan dengan pria yang dikatainya m***m tadi. Terdengar sebagai ide yang buruk. Hingga tepat saat gadis tersebut hendak melangkahkan kakinya, Orion menarik paksa tubuh itu. Jika gadis tersebut maju satu langkah saja, maka pria yang sedang menatap kesekeliking area parkir tersebut bisa langsung menyadari keberadaan mereka, tentunya mengetahui gadis tersebut. Tepat saat tubuh pria tersebut lewat, Orion berhasil menindih tubuh gadis tersebut dengan menyudutkanya kearah pintu depan mobilnya. Dan tanpa pikir panjang, Orion segera menempelkan bibirnya kearah bibir gadis tersebut. Pada mulanya Orion hanya diam,sekedar menempelkan bibirnya, tapi ketika instingnya menyadari jika pria tua tersebut sedang menatap kearahnya, mungkin karena ia merasa curiga atau malah mungkin mengenali tubuh gadis yang dicarinya. Dengan gerakan perlahan, Orion mulai mencium gadis tersebut, awalnya hanya mengecup pelan namun semakin lama semakin mengecapnya hingga mencoba masuk dengan bantuan lidahnya. Bahkan Orion sengaja mengunci tangan gadis tersebut diatas kepalanya. Namun percuma saja, karena gadis tersebut tidak juga membalas ciuman yang ia berikan. Tubuh mungil yang berada dibawah kuasanya tampak menegang dan mengeras. Mungkin ia kaget dengan perlakuan yang diberikan Orion Tapi gadis tersebut cukup pandai untuk diam dan tidak memberontak, karena dibalik mata bulatnya yang  sedang membelalak kaget, Orion tahu jika gadis itu juga menyadari keberadaan pria tua tersebut. Tepat disamping kiri mereka, terhalang tubuh kekar Orion yang menciumnya dalam posisi menyamping. Seolah-olah ia bersunguh-sungguh dalam membantu Jacky bersembunyi. Tidak ada balasan apapun dari bibir Jacky,dan Orion curiga jika gadis tersebut tidak pernah berciuman sebelumnnya. Namun setelah keadaan cukup lama dan mereka terdiam dengan bibir saling menyatu tanpa bergerak, akhirnya Orion melepaskan kungkunganya pada tubuh Jacky. Mundur kebelakang dengan tangan dimasukan kedalam saku celana.  Ini gila,Jantungnya berdebar sagat kencang dan tak terkontrol ketika mereka hanya diam dengan keadaan bibir saling menempel, bahkan Orion dapat merasakan nafasnya menjadi sesak ketika mendengar degup jantungnya, beradu keras dengan jantung milik gadis yang sekarang menata kearahnya kosong. Hingga bunyi tamparan terdengar begitu nyaring. Plaaaaaakkkkk. Orion menyentuh sisi pipinya yang terpelanting akibat tamparan yang begitu keras. Bahkan sekarang terasa panas menyerbu separuh bagian wajahnya.  Apa ia  menerima tamparan dari gadis yang baru saja ditolongnya. Katakan tidak karena itu sangat memalukan. Gadis tersebut menjadi orang pertama yang berani menampar Orion. Bahkan ibunya yang sangat ia cinta tidak pernah melakukan hal kasar semacam itu pada Orion.  Tapi gadis tersebut dengan tak tahu malunya menampar orang yang telah menyelamatkannya. Lucu sekakih bukan. "Aku hanya meminta pertolongan, bukannya meminta agar anda memciumku. Apa seperti itu cara tuan memperlakukan wanita, jika ia sangatlah miris. Aku harap anda bersekolah ditempat yang benar!" ucap Jacquellin dengan nada dingin sebelum melangkahkan kakinya pergi. "Terimakasih sebelumnya!" kata terakhir dari Jacky sebelum berlari kembali masuk ke restaurant. Sedangkan Orion hanya bisa diam tercengang. Ia masih mencerna kejadian yang dialaminya beberapa detik yang lalu. Bahkan bayangan wajah merah penuh amarah dari gadis tadi masih menari-nari indah diotaknya. Tatapan malu dan benci masih terbayang jelas dinetra biru Orion. Ia hanya datang untuk mengambil dompet dan ponselnya, sebelum melihat gadis tersebut  yang tanpa permisi menampar dan memakinya. Apa ada yang salah dari pertolonganya. Ia hanya mencium gadis tersebut. Tapi sikap yang diperlihatkan pada Orion tadi berhasil membuatnya heran, bagaiman jika tadi ia memperkosa gadis tersebut. Baiklah. Itu hanya ciuman singkat. Setelah mengambil barang yang tertinggal, Orion langsung menghubungi Brian lewat ponsel miliknya. Dan sialnya lagi. Ponsel sahabatnya tersebut tidak aktif.Berengsek!!! Kemana manusia satu itu. Orion tidak mungkin meninggalkan Brian disini. Tapi ia tidak ingin masuk kedalam restaurant lagi. Tentu saja tidak mau, sudah jelas jika Orion melihat tubuh gadis tadi hilang dibalik pintu kaca restaurant. Sehingga dapat disimpulkan jika ia kembali masuk, maka besar kemungkinan untuk bertemu dengan gadis tadi lagi. Dan Orion sungguh tidak mau. Kenapa Brian mendadak tiak bisa dihubungi sih. DAMN!!! Sepertinya ia memang harus masuk kedalam.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD