Putrakajantaka

1476 Words

Kobaran api masih belum benar-benar padam, Chandra dan Aya menderat di dekat Bara. Dengan isyarat tangannya, Chandra meminta Bara untuk mundur kembali ke Karang Bulan. Hal itu menandakan bahwa Agnia yang kini menunjukkan wujud aslinya bukanlah sesuatu hal remeh yang bisa dihadapi oleh Bara seorang diri. "Aya... Mendekatlah!" Mendengar kata-kata Chandra, Aku berharap agar Aya menolaknya dan segera kembali ke sisiku. Tapi harapanku pupus begitu melihat Aya mendekati Chandra begitu saja tanpa memperdulikanku. Entah bagaimana caranya, Aya kemudian meyandarkan tubuhnya ke tangan kiri Chandra seakan Ia sudah terbiasa dengan semua hal itu. Sementara itu lelaki sialan itu menggunakan Paku Puntianak untuk menusuk kepala Aya. "Bangunlah, Wahai Ratu Senja yang tertidur di dalam tubuh yang rapuh i

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD