57. Tidak ada pilihan

1541 Words

Tangan itu mendadak menjadi dingin. Ponsel yang tergenggam erat di tangannya, ikut terasa basah karenanya. Anyelir membuang buka, kemudian kembali menghadap depan. Terus seperti itu sampai hal yang dilakukannya itu menganggu seseorang yang bertugas mengemudi. Vitta mendesah pelan, dari ekor matanya bisa ia lihat bagaimana sepupunya tampak gelisah. Meskipun dia sudah mencoba merapatkan bibir untuk tidak bertanya, namun apa yang dilakukan oleh Anyelir cukup membuta fokusnya terpecah. "Lo masih belum ngasih tahu Januari?" tanya Vitta. Tangannya memegang setir dengan santai, kepalanya mengangguk teratur seiring dengan musik yang terputar dari radio mobilnya. Anyelir di sisi lain, hanya bisa mendesah berat sambil menggeleng. "Aku engga tahu gimana cara bilangnya," akunya. Pandangannya ia a

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD