Keputusan Nick

1192 Words
Malam harinya setelah menyelesaikan pekerjaannya, Papa Kendrick datang ke kamar rawat Nick. "Gimana jagoan papa nih?" tanya Papa Nick langsung ketika masuk ke kamar. "Baik Paa." jawab Nick cengengesan "Masih pusing Nick?" "Udah lebih baik Paa" "Kayanya jagoan papa kena tikung lagi nih." goda papa Nick "Papa niihh... kalo ngomong suka bener" sela mama Nick sambil tertawa. "Kamu udah makan malam Nick?" "Udah Paa." "Mama udah makan?" "Mama nunggu papa. Itu udah mama siapin di meja." Papa Ken kemudian memeluk Mama Laura. Orangtua Nick memang selalu mesra dan tidak pernah bersuara keras. "Udah mau cerita boy?" "Iya Paa." "Ayoo... papa mama siap dengerin. Kita sambil makan maa." ucap Papa Ken sambil duduk di dekat Nick. Nick menceritakan dari awal. Sejak dirinya pergi bersama Giana dan menyatakan perasaannya sampai kejadian dirumah Giana dan sesaat sebelum kecelakaan terjadi. Mereka menanyakan perasaan Nick dan kejadian bagaimana Nick bisa kecelakaan dengan santainya. Mereka bertanya dengan sabar sambil diiringi canda tawa. Orangtua Nick pastinya khawatir dengan keadaan anaknya, tapi mereka berusaha menanggapinya dengan santai supaya Nick tidak tertekan. Mereka menguatkan Nick yang tentunya sedang patah hati, walaupun patah hati karena kesalahpahamannya sendiri. Nick menceritakan semua hal tentang Giana pada orangtuanya. Dia bertanya pendapat orangtuanya dan apa yang sebaiknya dia lakukan. Orangtua Nick hanya memberi masukan dan membebaskan Nick memilih yang Nick mau. Dan Nick memilih menjauh dari Giana, dia merasa belum siap jika Giana benar-benar menolaknya. Nick akan fokus pada ujian kelulusannya dan persiapan untuk kuliah. Nick benar-benar harus menguatkan hatinya untuk jauh dari Giana. Cinta pertama dan pujaan hatinya. "Sudah mantap jagoan?" tanya Papa Nick "Kayanya masih galau nih jagoan papa" goda Mama Nick sambil tersenyum. "Jagoan harus kuat boy, semangat!" "Kalo jodoh juga pasti ketemu lagi, ya kan pa?" "Pastinyaa... ayo semangat dulu belajar, kuliah terus cari uang dulu. Kalo pondasimu kuat dah pasti Giana pilih kamu. Sebelum janur kuning melengkung, kamu masih bisa mengejar jodohmu." nasehat Papa Nick sambil tertawa. "Iyaa Paa... Maa..." jawab Nick sambil cengengesan karena diledek terus oleh orangtuanya. Mereka tertawa-tertawa sampai tidak sadar ada dokter yang datang. "Malam Bapak Ibu. Wah sepertinya Nick sudah baik-baik saja yaa, sudah bisa tertawa. Maaf saya periksa dulu ya." kata dokter Ferdi yang mengoperasi Nick. "Ya silahkan Dokter." jawab Papa Nick sambil bergeser dari sebelah kasur Nick. "Gimana rasanya Nick, ada yang sakit? Ada yang tidak nyaman?" "Saat ini tidak ada Dok. Pusingnya juga sudah membaik." "Bagus kalo begitu. Kalo ada yang sakit atau tidak nyaman bisa memberitahukan suster ya Nick. Makan yang teratur dan diminum obatnya yaa, supaya cepat pulih." "Baik Dok. Terima kasih." "Good Boy. Fisikmu kuat, hebat Nick. Tapi hati-hati, kalau sudah sembuh jangan naik motor ya." "Pasti Dok, saya juga larang." sambar Mama Nick "Oke kalau begitu saya permisi. Waktunya istirahat ya Nick." "Terima kasih ya Dok." jawab Papa Nick "Sama-sama Pak Kendrick, mari Pak Bu, saya pamit. Hubungi saya kalau ada keluhan." pamit Dokter Ferdi. Papa Nick mengantar dokter Ferdi keluar. Setelah dokter Ferdi keluar, Mama Nick memberikan obat untuk Nick minum dan menyuruh Nick beristirahat. Sambil menjaga Nick, orangtua Nick memilih duduk di sofa sambil berbincang masalah Nick. Ya mereka harus mengurus ke sekolah masalah ujian Nick sama seperti waktu SMP. Dan sama seperti SMP, Nick memilih menjauh lagi karena Nick terlalu sayang dengan Giana dan terlalu takut Giana membencinya. Orangtua Nick selalu mendukung keputusan Nick. Mereka hanya memberikan gambaran baik buruknya dari semua hal yang ingin Nick jalani. Dan tentunya sedikit nasehat dan juga mendoakan yang terbaik untuk Nick. ••• Setelah ujian, Nick bersama orangtuanya pergi ke Singapore untuk pengobatan tambahan dan pemeriksaan secara menyeluruh. Awalnya Nick ingin kuliah di Singapore atau negara lain. Dia benar-benar ingin melupakan Giana, dia merasa tidak siap jika Giana membencinya. Namun orangtua Nick memberikan nasehat dan gambaran kedepannya jika Nick melarikan diri dari kenyataan. Orangtua Nick ingin Nick bisa menghadapi kenyataan dan ujian hidupnya. Mereka meyakinkan bahwa Nick pasti bisa melaluinya, mereka pun mendukung dan siap membantu Nick. ••• Sore ini Nick pergi berdua dengan Kakaknya untuk bertukar pikiran. Kakak Nick bekerja di salah satu rumah sakit di Singapore untuk mencari pengalaman sebelum membantu usaha orangtuanya. Mereka sengaja memilih berjalan-jalan di taman. "Jadi gimana? Masih tetep mau kuliah disini? Apa mau kabur kemana lagi?" tanya Kak Chloe. "Aku ga tau Kak. Aku bingung." "Coba kamu cerita deh, kamu bingungnya kenapa? Kakak coba bantu. Kita tuker pikiran deh, menurut kamu gimana dan menurut pandangan kakak gimana. Gimana? Mau cerita atau bingung sendiri aja?" "Aku cerita Kak." jawab Nick tersenyum dengan sindiran kakaknya. "Kesana yuk. Duduk situ bagus pemandangannya." ajak Kak Chloe sambil berjalan dan duduk di kursi taman. Setelah mereka duduk, Nick mulai berbicara. "ehhmm... aku sebenernya ga bisa jauh dari Giana Kak. Aku bener-bener sayang Giana. Aku takut kalau aku tetap maksa deket Giana, dia akan benci aku. Tapi aku ga sanggup kalau aku dekat Giana dan dia memilih yang lain. Aku pikir dengan aku jauh dari Giana aku bakal bisa lupain dia, aku bisa jauh dan ga akan ketemu lagi. Aku bener-bener bingung." "Kalau kamu sayang kenapa kamu malah ngejauh. Kenapa kamu ga perjuangin." "Giana udah nolak aku Kak. Aku takut kalau aku tetap deket dan perjuangin tapi Gina hanya anggep aku sebagai sahabat, aku takut dia nanti benci aku." "Ga mungkin Giana benci kamu. Kamu ada larang-larang dia? Kamu ada batesin pergaulannya? Kamu ada kekang dia ga boleh ini itu?" "Ga ada Kak. Aku takut nanti aku begitu seiring berjalannya waktu. Makanya aku takut untuk dekat Giana lagi. Aku ga mau Giana benci aku karena nantinya aku berubah seperti yang Kakak bilang." "Tapi kamu harus berani menghadapi tantangan Nick. Kamu laki-laki, nantinya akan jadi kepala keluarga. Dari sekarang kamu sudah harus berani menghadapi masalah dan ujian yang ada. Bukannya lari dan menghindar. Kamu menghindar sekarang, kedepannya belum tentu kamu bisa menghindar lagi. Kakak yakin kamu pasti bisa, kamu pasti kuat." "Mudah-mudahan aku kuat Kak." "Jalani, hadapi dan syukuri. Kamu boleh menghindar dari Giana sementara waktu, tapi suatu saat kamu pasti bakal ketemu lagi. Dan kamu harus hadapi itu, bukan lagi menghindar. Alihkan perhatianmu ke kegiatan lain, supaya kamu ga melulu fokus atau ingat Giana. Belajar yang rajin, kejar cita-cita dan mimpimu dulu. Setelah sukses baru kamu bisa kejar lagi Giana kalau kamu belum bisa lupa dan masih sayang. Kalau dia jodohmu pasti akan Tuhan dekatkan gimana pun caranya." "Iya Kak." "Iya iya aja." ucap Kak Chloe sambil mengacak rambut Nick gemas. "Aduh... ampun Kak." "Kakak udah ngomong panjang lebar kamu cuma jawab iya. Kamu ngomong dong kira-kira perasaan kamu gimana." "Ya ga gimana-gimana. Perasaan aku buat Giana udah terlalu dalam Kak. Tapi aku akan coba saran Kakak. Aku mau kuliah sambil bangun usahaku sendiri. Kakak mau bantu kan?" "Kakak dukung semua pilihan kamu. Jadi udah mantep nih ga ambil kedokteran?" "Aku mantep ke IT Kak. Kakak aja ya yang bantu urus rumah sakit. Aku ga suka." "Kakak bantu sebisa Kakak tapi Kakak ga bisa full time di Jakarta. Kamu ga kasian papa tuh cape urus rumah sakit dah besar gitu belum lagi papa masih sibuk praktek juga." "Hmmm... aku bantu doa aja boleh Kak." Nick menjawab sambil tertawa. Kak Chloe sudah tau jawaban Nick karena sedari kecil memang tidak tertarik sama sekali pada bidang kedokteran.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD