BAB 22

1661 Words

   Setelah perdebatan batin yang panjang, pertemuan singkat dengan Snake dan Scaled, akhirnya E bisa menguasai raga itu kembali. Pria yang sudah lama tak membuka matanya di raga itu meringis, ia merasakan kesakitan luar biasa dari tubuhnya sekarang.     "Sial!" tegasnya pelan. Bagian dadanya terasa amat sakit, dengan kedua kaki dan tangan yang masih patah dan leher yang bernasib sama. Ia benar-benar seperti mumi, perban yang memenuhi tubuhnya dan lebih parah lagi terbaring seperti orang tak berguna.    "Seharusnya mereka punya permen sekarang, mulutku sangat pahit." Pria itu lagi dan lagi mengeluh. Ia berusaha menggeser tangannya, cukup kaget saat merasakan ada orang yang menemaninya. Dengan susah payah, ia segera menatap ke tepian ranjang.    "Felica?" ujarnya pelan, rasa bahagia lan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD