Cancri kembali membuka matanya, ia menatap Felica yang kini berbaring di sampingnya. Keadaan tubuhnya sudah lebih baik dan itu begitu menguntungkan. Dalam kurun waktu beberapa hari sejak terjatuh ke dasar jurang dia bisa pulih sepenuhnya, pria itu mendekatkan dirinya pada Felica. Ia menatap sedih wajah wanita itu, rasa bersalah memburunya dan membuatnya mati dalam tekanan batin. "Maaf, aku membuatmu terluka." Cancri tersenyum hangat, ia mengangkat tubuhnya sedikit, menjadikan tangan kirinya sebagai penopang dan mengecup singkat kening Felica. "Maaf, aku memaksamu dengan pernikahan ini. Felica, apa cinta yang ku miliki terasa kurang dan tidak membuatmu puas?" tanya Cancri. Pria itu bisa merasakan jika E di dalam sana begitu sedih, ia tahu E tak sanggup menghadapi Felica yang te

