Tak Sangka

1028 Words

     "Maaf kalau boleh tau, anakmu kenapa?"      Aku terkejut mendengar pertanyaan itu. Mbak Nisa tidak mengetahui tentang kabar hilangnya janin Mbak Fika padahal tetanggaan? Rasanya mustahil, tapi mengingat dirinya sangat dikekang mertua, mungkin saja terjadi.       "Anakku udah tenang di surga sama Allah, Nis," jawabnya singkat.       "Turut berduka cita, Fik. Semoga segera diberi kepercayaan lagi."      "Aku duluan, ya. Lupa kalau lagi masak nasi," ucapku pamit karena tak enak terlalu lama mendengar percakapan mereka. Antara sedih, kasihan, dan terheran-heran. Jika Mbak Nisa tak tahu apa-apa tentang pindah janin itu, lantas siapa pelakunya? Si mertua?       Sesampainya di rumah, Gisel langsung memelukku erat. Katanya dia ingin bermain di taman lagi. Namun, Nenek melarangnya karena

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD