Rebut Sukma

1012 Words

    "Dari tadi kamu ngelamun terus abis dari rumah Septian. Kenapa emang?" tanya Mas Irfan.       Aku menatapnya sebentar, lalu menghela napas panjang. Sebenarnya apakah boleh tentang firasat diberitahu ke orang lain? Aku takut benar-benar kejadian seperti halnya menceritakan mimpi buruk.      "Gak papa, mungkin ini cuma feeling anehku atau gimana, atau mungkin efek masih mens juga. Aku ngerasa Septian gak bisa bertahan. Kondisinya bener-bener buruk meski tadi udah mau minum dikit," jelasku.      "Oh, aku ngerti maksudmu apa, tapi it's okay. Kamu gak perlu takut tentang itu. Mungkin iya cuma perasaan biasa. Dah, jangan dipikirin nanti makin sakit."      Maunya begitu, tapi pikiran tak bisa diajak kerja sama. Akhirnya aku terus berdoa dalam hati, berharap firasat tadi salah dan Septian

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD