"Astaga, ini cowok kenapa cuek begini sih? Udah aku rayu-rayu tetap aja kalem seperti ini. Beda banget sama kemarin, waktu nolongin aku jatuh. Haduh, jangan-jangan dia," monolog Felya mendapati Affandi yang masih diam seribu bahasa. Begitu khusyuk memfokuskan diri menatap jalan di depannya. "Mau ke mana?" setelah sekian purnama akhirnya keluar juga suara bariton yang meluncur dari bibir Affandi. Membuat wanita penguji iman para kaum adam ini sontak menolehkan wajahnya ke arah Affandi. "Hah, mau ke mana yah? Yang tempatnya ramah di kantong tapi juga bikin betah," jawab cepat Felya, yang kali ini kecepatan otaknya lebih dahsyat dari biasanya. Mendengar ucapan Felya, sontak Affandi mengernyitkan dahi. Tak seperti biasanya, lobus frontal Affandi kali ini agak lambat mencerna barisan kata

