Unpredictable Fact

1027 Words

"Maafkan aku,Mand. Aku tidak bisa mengendalikan emosiku," pinta Yogi setelah ia berhasil lolos dari mobil yang mengejarnya. "Aku panik melihat mini van itu mengejar kita. Makanya aku minta kamu untuk mengenakan seatbelt dan tenang, Mand," imbuh Prayogi dengan raut wajah penyesalannya. Amanda menghela nafasnya kasar. Untuk pertama kalinya, ia tidak berkenan dengan sikap Yogi kepadanya. Apa salahnya sih mengutarakan pendapat tadi. Dan apa susahnya mengatakan jikalau saat ini antara dia dan Yogi tengah menjadi target tindak kejahatan. Berbagai pikiran itu menghiasi benak Amanda. "Oke, aku ngerti kok. Meskipun sebenarnya kamu bisa saja bilang kalau lagi dikejar orang yang gak dikenal." Kejengkelan dan amarah Amanda akhirnya terlisankan juga. Setelah sempat ia pendam di dalam hati. "Yau

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD