YUNI- HENDRA- LUSI

1095 Words
/ / / flashback "ras, tadi temanmu itu siapa nama?" tanya hendra "yang mana bang, kan ada 2" rasti balik bertanya "yang ceweklah mosok yang cowok , abang masih normal dek"  rasti mendengar itu tertawa terbahak bahak "kira in mau coba coba bang" ledek rasti "ihh... amit amit dek" hendra mengetuk meja belajar rasti berulang ulang "yuniana bang, dia bunga kampus kami bang. susah mendapatkannya" rasti memperingati hendra agar tak terlalu berharap "kalau cinta, sampai ke ujung dunia pun akan abang kejar dek" "oala.... bang, dunia ini bulat, jangan banyak cakaplah bang" rasti meledek hendra lalu fokus pada buku praktikumnya karena bentar lagi rasti dan laras akan masuk praktikum kimia "dek kirim salam sama yuni ya" hendra mengedipkan sebelah matanya pada rasti "jangan harap ada balasan dari laras ya bang" ledek rasti lagi "abang jamin, yuni akan balik salam ke abang, seganteng ini mau ditolak" hendra dengan gaya pe-de yang tak pernah luntur rasti menjulurkan lidahnya dan melirik lusi yang kebetulan ada di kamar rasti, membuat lusi tersenyum tipis ...... rasti buru buru ke kamar kos hendra "bang dapat salam balik dari yuni" rasti memberi kabar yang luar biasa di dengar hendra sontak hendra bangkit dari tempat tidurnya karena kaget kalau salamnya dibalas, lalu buru buru memakai kaos baju menuju pintu kamarnya mendekati rasti "ah mosok sih dek, trus besok dia datang lagi kemari?" tanya hendra penasaran "mene ketehe, emang aku mbah dukun" rasti hendak meninggalkan kamar hendra, tiba tiba hendra memanggilnya "ras, abang traktir makan pisang goreng di pasar satu yok" ajak hendra supaya bisa mengorek info tentang cewek yang selalu mengganggu pikirannya "iss.... kalo sudah begini pasti ada maunya tapi tak apa apalah mumpung aku bisa makan gorengan gratis. ayo bang" rasti membalikkan badannya dan melangkahkan kaki keluar rumah, "bisa aku ikut gabung" tiba tiba lusi teman mereka yang sama sama di rumah kos menawarkan diri untuk bergabung rasti tak bisa kasih jawaban karena dia pun diajak, "ayo gabung, adekku yang manis ini juga abang traktir" mulai dengan gombalan hendra di tempat jualan pisang goreng "jadi ceritakan tentang yuni dek" hendra memposisikan dirinya di depan rasti "apalah yang mau aku ceritakan bang, dia anak paling kecil dari 7 bersaudara dan cuma dia perempuan" "wow.... banyak juga mereka ya dek" hendra menggeleng gelengkan kepalanya lalu menggigit goreng pisang yang dipegangnya "iya bang, ada 6 orang yang akan jadi pengawalnya bang. abang hati hati berhadapan dengan pengawal yuni loh" rasti mulai melahap pisang goreng "memang kenapa dengan  saudara yuni" hendra mulai penasaran "kalo tidak sesuai dengan kategori mereka, jangan harap abang bisa bersama yuni" "ah mereka bisa dijinakkan itu dek" hendra meremehkan ucapan rasti "iya coba saja" rasti mengangkat kedua bahunya "dek bisa usahakan besok dia ke tempat kita?" "buat apa bang?" rasti mendongakkan kepala ke arah hendra "mau cakap cakaplah sama dia, mana tahu bisa jadi pacar" hendra tersenyum manis "bagai pungguk merindukan bulan" rasti memutar bola mata mulai jengah "dia bakal jadi pacar abang, abang yakin karena setiap mata kami beradu ada korslet di tubuh abang, dan abang yakin dia pun gitu" "aisss... kayak kena sengatan listriklah ya bang" rasti membalas cuap cuap kosong hendra hendra mengangguk merasa yakin kalau yuni akan membalas perasaannya hari yang dinanti hendra pun tiba, yuni datang ke kamar rasti, saat mereka berbincang-bincang "hai, yunikan?" menyodorkan tangannya dan dibalas yuni, "abang yang kemarin kirim salam sama yuni" hendra memperkenalkan dirinya "iya bang, yuni tahu kok" wajah yuni merona hari demi hari mereka semakin dekat dan akhirnya  mereka resmi pacaran. banyak dari teman mereka yang mendukung mereka tapi tak sedikit juga teman mereka yang tidak suka dengan status pacaran mereka sampailah suatu hari yuni ketemu orang tua hendra dan hubungan mereka mendapat restu dari orang tua Hendra kini Hendra akan meminta restu mama dan kakak kakak yuni hendra memutuskan untuk menjumpai mamanya yuni terlebih dahulu setelah mendapatkan hati mamanya yuni dan yuni sudah selesai kuliah, hendra akan menjumpai kakak kakaknya yuni tapi rencana hendra tak sesuai dengan kenyataan saat Hendra ke rumah yuni ternyata secara kebetulan kakak yuni yang semua sudah berkeluarga sedang berkumpul. karena Hendra dari keluarga sederhana. jelas kakak yuni menolak niat baik Hendra.  penjagaan yuni diperketat agar mereka tak saling ketemu tapi karena besarnya cinta mereka, mereka sering bertemu secara diam diam 2 tahun bertemu diam diam, tak ayal pertemuan mereka selalu dibantu teman Hendra dan yuni. akhirnya Hendra menyelesaikan kuliahnya dan bertekad datang lagi menjumpai kakak yuni karena terus terang mama yuni tak bisa ambil sikap karena suatu hal. tapi malah membuat hendra terpukul  suatu hari..... "bang, aku siap menyerahkan segalanya padamu asal abang tak meninggalkanku" yuni terisak sambil membuka kancing bajunya satu per satu "jangan asal bicara yuni, kita akan menunggu restu dari keluargamu. bersabarlah" Hendra segera mengancingkan baju yuni dan memeluknya erat, dia mengecup bibir ranum yuni cukup lama Hendra takut los control karena dia pria normal "kalau kita tak melakukannya, aku tak menjamin kita bisa bersama bang" yuni mengatakannya dengan berlinang air mata "apa adek yakin dengan apa yang kita lakukan akan mendapat restu dari kakaknya adek" tanya hendra dan yuni mengangguk ......... yuni pernah mencoba bunuh diri dengan meminum obat serangga tapi cepat ditangani dokter akhirnya selamat flashback off Hendra memejamkan matanya dan masih ingat kisah itu, membuka matanya, menoleh pada lusi, memeluk dan mencium puncak kepala istrinya "aku ingin abang katakan sekarang bahwa abang mencintaku" tiba tiba lusi mengatakan hal yang sulit Hendra ucapkan selama 25 tahun lebih lidahnya keluh, badannya membeku rasanya mengeluarkan kata kata itu sangat lah sulit lusi membalikkan badannya lalu menamparkan pipi Hendra, "apa dia masih dihatimu?" "apalah arti sebuah kalimat lus, ingat anak kita sudah 3 mana mungkin tak cinta" jawab Hendra lalu melepaskan pelukannya PEMBOHONG...... lusi beranjak meninggalkan Hendra dan tidur di ranjang adiknya dimas yang cewek. /// sejak orang tua laras pindah ke kota yang sama dengan orang tua dimas tinggal, membuka luka lama. orang tua laras yang pekerjaannya sebagai hakim notabene berpindah pindah membuat Hendra dan yuni tak terpikir akan bertemu di kota yang sama tapi sayangnya yuni tak mengetahui kalo dia bakal bertemu Hendra pagi hari di rumah laras "ras, kapan dimas bawa orang tuanya datang kemari' yuni membuka pembicaraan saat sarapan bersama papi dan adik semata wayang alva "belum tau mi, kayaknya masih sibuk" laras juga tak bisa kasih jawaban karena dimas payah dihubungi "bukan apa apa, dimas yang janji mau bawa orang tuanya membicarakan pertunangan kalian" yuni menceritakan maksud kedatangan dimas "iya kita tunggu saja mi" ujar papinya laras sambil memasukkan roti ke dalam mulutnya  "entar laras kasih tahu mi, kapan mereka datang" lalu laras menyelesaikan sarapannya dan beranjak meninggalkan meja makan yuni, rian dan alva sama sama melirik pada laras "mungkin mereka lagi berantam mi" kata alva mulut yuni membulat sambil mengangguk anggukan kepalanya "kalau memang laras menyukai dimas, kita tak boleh menghalang halangi ya pi biar mereka bahagia" yuni berkata pada rian "kita lihat saja keseriusan dimas, jangan terlalu yakin laras bisa bahagia bersamanya" jawab rian selesai dengan sarapannya, rian mengambil tas kerjanya dan melangkah keluar rumah. mami dan alva menyalim rian "jangan lupa nanti sore goreng pisang" mencium kening istrinya lalu masuk mobil berangkat menuju kantornya
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD