25 TAHUN YANG LALU

1098 Words
di kantin, yuni dan hendra duduk berdua, saling menatap dan melempar senyum terbaik mereka 'yun, abang suka yuni" hendra berbisik agar tak didengar mahasiswa lain "masak sih bang"  yuni mulai merona 'iya loh.., yuni mau jadi pacar abang' Hendra berharap penuh yuni terkejut dengan apa yang didengarnya, hendra mengulang kata kata yang diucapkannya. yuni tersenyum dan menganggukkan kepala "yeyyyy.....' Hendra bersorak mereka merayakan hubungan mereka dengan makan gorengan dan minum kapucino dingin.  karena cinta masih hangat hangatnya membuat yuni yang sering mampir ke tempat kos hendra dengan alasan mau ketemu rasti. mereka semakin dekat, dan yuni sudah berani masuk ke kamar hendra kadang tidur tiduran di ranjang hendra menunggu jam mata kuliah yuni. tapi mreka selalu membuka pintu kamar hendra yuni sangat menyukai grup band boison, yang bule bule ganteng itu, mereka sering memutar lagu itu dikamar hendra apalagi judulnya love me for reason. kadang mereka menyanyikan sama sama diakhiri dengan tawa. mereka sangat bahagia dengan cinta mereka lagu itu mengukir dihati mereka.... 'bang, yuni bisa tidur disini bentar ya, masuk praktikum 1 jam lagi" yuni mulai membaringkan tubuhnya ke ranjang hendra. hendra menoleh pada yuni lalu mengangguk, hendra yang duduk di kursi meja belajarnya disibukkan dengan mengetik skripsinya di mesin ketik tampak fokus dan membiarkan yuni tidur saat hendra sedang berpikir menyusun kata kata untuk skripsinya, dia menoleh pada yuni yang terlelap, cantik..... lalu mendekati yuni, memandang yuni lebih dekat. membuat hasrat dimas untuk mencium bibirnya, tak ada reaksi dari yuni, hendra mulai melumat bibir ranum yuni seketika itu yuni terbangun melihat wajah hendra begitu dekat dengannya, tak lama yuni membalas ciuman hendra lusi yang kebetulan melewati kamar hendra sangat sakit melihat pemandangan mereka "woii.... lihat lihatlah kalau mau ciuman, ini pintu ditutup bila perlu di gembok sekalian. kasihanlah sama kami yang belum laku ini" rasti berdiri di depan pintu kamar hendra, membuat kegiatan mereka terhenti. hendra tertawa sedangkan yuni tampak malu bukan main hendra melangkahkan kakinya menuju pintu, langsung menutup pintu kamar. mereka melanjutkan ciuman panas mereka, cuma ciuman tak lebih....   "yun sepertinya kita jodoh loh. abang lahir tanggal 5 april, yuni tanggal 5 juni. bulan kelahiran kita di antara bulan mei, usia kita beda 5 tahun. jadi 5 angka keberuntungan kita" Hendra menjelaskan, lalu yuni menjawab "berarti kita harus punya anak 5 bang. mereka tertawa sambil Hendra merangkul bahu yuni di kos hendra "permisi, bang hen bisa bantu lusi. kompor di dapur tak bisa hidup sepertinya sumbat' gadis manis berdiri di pintu kamar hendra 'bentar ya dek' Hendra meninggalkan yuni sambil mencium puncak kepala yuni, lalu beranjak ke dapur dan memperbaiki kompor umum yang disediakan ibu kos untuk anak anak kos "ini kamar hendrakan?" berdiri wanita paruh baya bersama pria yang hampir sama usianya di depan pintu kamar hendra "iya bu, bang Hendra lagi ke dapur, kompor di dapur sedang ada masalah bu" "oo... kamu siapa nak?" tanya wanita itu lagi dan mereka masuk ke kamar hendra meletakkan tas mereka di atas meja belajar hendra "e,,,, saya e...." wajah yuni merona karena malu "dia pacarku mak, namanya yuni" Hendra masuk ke kamar lalu menyalim punggung emak dan bapaknya "wah cantik kali calon menantu mamak. jangan lama lama ya hen begitu tamat S2 mu langsung lamar yuni jadi menantu mamak" tiba tiba hendra merangkul bahu yuni dan yuni masih merasa malu "siap mak" mereka semua tertawa. akhirnya dapat restu dari orang tua hendra mamanya hendra mengeluarkan oleh oleh yang dibawa mereka, saat sedang bersenda gurau "dek, sini mamak bawa oleh oleh" hendra memanggil lusi ragu ragu mau masuk ke kamar hendra "ini bang obengnya ketinggalan di dapur" menyerahkan obeng milik hendra "ayo nak dimakan" sapa mama hendra lalu yuni mendekatkan makanan ke lusi, yuni tersenyum namun tak ada balasan senyuman dari lusi **** "bang bagaimana kalau abang datang ke rumah kenalan sama mamaku" "ide bagus, nanti malam abang datang ya dek" malam yang ditunggu tunggu pun tiba "malam bu, saya Hendra teman yuni" "oo iya.... teman bagaimana?" mama pura pura tidak tahu. hehehe... "teman spesial yuni mah" jawabku sambil memeluk mama dari belakang mama mengelus pipi yuni, hendra dipersilakan masuk dan duduk di kursi bersama mama yuni.  "sejak kapan kenal yuni nak" mama yuni mulai membuka pembicaraan "sudah setahun ini bu" jawab hendra malu yuni datang membawa nampan berisi teh dan roti kering "loh mana simbok yun?" tanya mama yuni "sudah istirahat ma, kasihan kalau diganggu, kan yang datang cuma bang hendra bukan pejabat tinggi" yuni menjulurkan lidahnya ke hendra dan dibalas dengan senyum termanis hendra lalu yuni duduk di kursi menghadap hendra. pandangan mereka beradu, ada getaran hebat di d**a mereka tiba tiba kakak yuni beserta keluarganya datang sepertinya mereka sudah janji an mau ke rumah mama karena tak biasanya mereka bisa berkumpul kalau bukan hari raya semua duduk di ruang keluarga. tampak dari tatapan kakak kakak yuni tak suka akan kehadiran Hendra. sampai Hendra pamit pulang. kakak kedua yuni menyindir "yun, sekali lagi bawa teman yang betul betul teman bukan asal teman" yuni tahu apa maksud perkataan kakaknya tapi yuni diam tak berani melawan **** "dek, apa kakak kakakmu tak merestui hubungan kita?" tanya hendra saat menjumpai yuni di kampusnya "asal mama merestui tak masalah bang" hendra mengangguk tapi beda dengan yuni yang masih menunduk "kenapa yun. ada hal penting yang mau yuni katakan?" tanya hendra "bang untuk saat ini kita tak boleh ada yang tahu kalau kita bertemu selain teman dekat kita nanti aku dikirim keluar kota. aku tak mau jauh dari abang" kata kata itu membuat hendra terkejut, tak menyangka kalau kakak yuni memang termasuk kategori kejam "terus gimana cara kita melepas rindu?" tanya hendra lagi "sembunyi sembunyi bang" jawab yuni pelan  "backsreet?" dan dibalas yuni dengan anggukan lama hendra berpikir, mungkin ini yang terbaik menunggu saat yang tepat untuk menghadapi kakak yuni minta restu dari mereka kadang yuni tidur dikamar hendra. hal itu membuat  teman mereka merasa mereka telah melakukan hubungan yang terlalu jauh tapi mereka tak perduli, yang penting mereka tahu apa yang mereka lakukan di dalam kamar hendra "yun, kau tak merasa kalau kau sering dikatakan istri bayangan bang Hendra" kata rian yang kebetulan kamarnya di depan kamar hendra "gak lah, yang penting aku tahu batasan yang aku dan bang hen lakukan' lalu yuni meninggalkan rian dalam kesedihan mendalam akhirnya Hendra wisuda. pastinya yuni menjadi pendamping wisudanya.  di momen bahagia tak lupa mereka berfotoria. mulai dari mereka berdua sampai foto berempat (lusi, hendra, yuni dan rian). setelah selesai sesi berfoto mereka menuju rumah makan untuk makan siang bersama teman teman,  tiba tiba kakak yuni datang bersama gerombolan laki laki kekar "KAU TAK PUNYA RASA MALU, MENDEKATI ADIKKU CUMA MENGANDALKAN GELAR SARJANAMU. APA BISA KAU BAHAGIAKAN DIA B*NGS*T" tanpa persiapan Hendra mendapat pukulan manis dari kakak yuni.  keadaan ricuh di rumah makan lalu kakak yuni menarik yuni dengan paksa, semua teman yuni dan Hendra melihat tak dapat melakukan apa apa termasuk lusi dan rian sebelum meninggalkan restoran, yuni masih melihat ke belakang, meneteskan air mata hendra terduduk di lantai, rasanya hatinya hancur sehancur hancurnya, dia pun menangis. rian hanya menepuk punggung hendra agar hendra bisa lebih tenang  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD