Alisya berdiri di teras depan dengan jantung berdebar tak karuan. Pegangannya pada tas sangat kuat, kala melihat Andra turun dari mobil dan mendekatinya. Sungguh, bayang-bayang ciuman kemarin terus menghantuinya, membuat Alisya jadi malu jika berhadapan dengan Andra sekarang. "Sudah siap?" Andra bertanya. Alisya mengangguk dengan kaku, membuat Andra tersenyum geli. Sayang sekali, Alisya tidak melihat senyuman indah pria di hadapannya itu. "Ayo masuk. Jangan sampai terlambat," ajak Andra. Mereka pun berjalan beriringan masuk ke dalam mobil Andra. Interaksi mereka memang terlihat seperti biasanya. Beruntung saja tak ada yang melihat kegugupan Alisya yang parah. Selama di perjalanan, tak ada obrolan. Alisya pun tak bisa berhenti merasa tegang dan gelisah. Padahal, Andra tak melakukan apa-a

