“Hah… kalau kayak gini, seharusnya mungkin gue bilang aja kalau yang gue omongin kemarin itu serius.” Dira menghela napasnya panjang, menatap jauh penuh penyesalan pada apa yang disaksikannya di layar televisi yang beberapa meter berada di depan mata. Di layar kaca itu ada pemberitaan yang lagi-lagi mengenai Sena dan Alle, di mana kali ini mereka terlihat tengah berkencan di supermarket bak pengantin baru dan terlihat begitu mengesankan dalam setiap gambar yang diam-diam diambil orang yang berjumpa dengan mereka. Yah, setidaknya itu narasi yang diberitakan, berbanding terbalik sekali dengan suasana hati Dira ketika melihatnya. Seseorang yang baru saja selesai mengambil kopi instan dari mesin kopi otomatis berbalik dan mengikuti arah pandang Dira begitu mendengar pria itu bicara. Sambil

