"Lihat sini, lihat sini... Senyum... Iya! Lebih deket lagi, lebih deket. Iya! Bagus banget, cantik! Sekali lagi ayo, ganti pose... Ya! Iya, iya, iya gitu! Perfect! Perfect!" Seruan fotografer yang ada di depan Alle dan Sena tak henti-henti terdengar, suara sutter kamera, sorot lampu penerang yang mengarah pada kedua pasangan baru itu—setidaknya itu yang diketahui publik—membuat keduanya terlihat persis seperti pasangan-pasangan publik figure lain yang biasa terlihat di layar kaca. "Berengsek. Mereka nggak bilang kalau pemotretannya kayak gini." Gumam Alle, tepat di telinga Sena yang berada di sampingnya. Wanita itu bergumam tanpa menggerakkan bibirnya, berupaya agar ucapannya tidak dibaca atau tidak didengar siapapun yang ada di sana. Mendengar makian itu, Sena tentu saja lumayan terke

